get app
inews
Aa Text
Read Next : UNDIP dan Taiwan Kolaborasi Riset AI hingga Smart Agriculture

Inovasi UNDIP: Ikan Tetap Segar Seminggu di Laut, Nelayan Tak Perlu Segera Pulang

Minggu, 01 Juni 2025 | 10:05 WIB
header img
Inovasi UNDIP: Ikan Tetap Segar Seminggu di Laut, Nelayan Tak Perlu Segera Pulang (Ist)

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Guru Besar Universitas Diponegoro (UNDIP), Prof. Dr. Drs. Muhammad Nur, DEA, menciptakan alat pengawet ikan berbasis teknologi ozon yang kini mulai diterapkan di kapal-kapal nelayan Indonesia. Temuan ini dinamakan BOX O’FISH (Box Storage Ozone for Fish), yakni sistem penyimpanan ikan yang menggunakan plasma ozon untuk menjaga kesegaran lebih lama tanpa menimbulkan residu berbahaya.

Dengan teknologi ini, ikan hasil tangkapan nelayan dapat tetap segar hingga lebih dari tujuh hari, jauh lebih lama dibandingkan penggunaan es batu biasa (slurry ice) yang hanya mampu mempertahankan kesegaran selama tiga hari.

“Selama ini, nelayan kita terpaksa berlabuh lebih awal karena khawatir hasil tangkapannya membusuk. Teknologi ini menjadi solusi agar ikan tetap segar lebih lama, sehingga nelayan bisa lebih lama melaut dan meningkatkan volume serta nilai jual tangkapannya,” jelas Prof. M. Nur.

Plasma ozon yang digunakan dalam teknologi ini bersifat ramah lingkungan karena hanya bertahan selama 40 menit di dalam air dan kemudian terurai menjadi oksigen. Tidak ada residu kimia yang tertinggal, menjadikan metode ini aman bagi kesehatan dan lingkungan.

BOX O’FISH telah disesuaikan untuk kebutuhan berbagai skala. Alat ini dapat digunakan dalam box penyimpanan kecil di kapal, maupun dalam cold storage dan kontainer besar di darat, memungkinkan fleksibilitas pemanfaatan bagi pelaku perikanan dari berbagai skala usaha.

Penerapan teknologi ini juga ditopang oleh dukungan sistem Vessel Monitoring System (VMS) dan bantuan logistik lainnya seperti coolbox, drum solar, hingga keranjang ikan, hasil kolaborasi berbagai pihak yang ingin meningkatkan efisiensi distribusi hasil tangkapan.

Dari sisi biaya, inovasi ini cukup terjangkau. Satu mesin plasma ozon dapat dimanfaatkan untuk 30 box penyimpanan ikan, dan harga per unitnya masih dapat dijangkau oleh nelayan kecil dan menengah.

Berkat efektivitas dan efisiensinya, teknologi ini menjadi salah satu solusi penting untuk menekan kerugian pasca-tangkap, memperpanjang waktu operasi di laut, dan pada akhirnya mendongkrak nilai jual ikan di pasar.

Atas kontribusinya, Prof. M. Nur diundang sebagai tokoh penting dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-52 Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) pada 26 Mei 2025 di Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan sektor perikanan nasional.

Dalam sambutannya, pihak HNSI menyatakan dukungan terhadap pengembangan inovasi teknologi untuk mendukung swasembada pangan nasional, yang menjadi prioritas pemerintahan terpilih Presiden Prabowo Subianto.

Prof. M. Nur sebelumnya telah mengembangkan teknologi plasma ozon untuk mengawetkan sayur dan buah-buahan. Teknologi tersebut telah digunakan secara luas di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, dan menjadi dasar bagi pengembangan sektor perikanan tangkap.

Inovasi BOX O’FISH menjadi bukti peran nyata Universitas Diponegoro dalam menjawab kebutuhan masyarakat melalui sains dan teknologi tepat guna. Dengan semangat UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat, inovasi ini dipersembahkan untuk nelayan Indonesia sebagai wujud kontribusi perguruan tinggi bagi pembangunan nasional.

 

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut