Gold Wing, Moge Rp 1,1 Miliar Ini Dilengkapi Air Bag dan Cruise Control

JAKARTA, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Honda Gold Wing bukan sekadar sepeda motor gede (moge) biasa. Sejak pertama kali diluncurkan pada 1975, Gold Wing telah menjadi ikon turing mewah dengan fitur-fitur yang mendahului zamannya. Kini, PT Astra Honda Motor (AHM) resmi memasarkan edisi spesial Gold Wing untuk merayakan 50 tahun kehadirannya secara global.

Yang membuat Gold Wing istimewa, sejak awal ia dikenal sebagai sepeda motor pertama di dunia yang dilengkapi air bag. Teknologi ini tetap dipertahankan dalam edisi ulang tahun ke-50, memberikan perlindungan ekstra bagi pengendara dari risiko terlempar saat kecelakaan. Fitur ini menjadi simbol bagaimana Honda menempatkan keselamatan di baris terdepan dalam pengembangan teknologinya.

Baca Juga

Waspada! Kenali Penyebab Rem Motor Berderit dan Tidak Pakem

Pada edisi spesial ini, Gold Wing tampil memikat dengan balutan dua lapisan cat ikonik berwarna Bordeaux Red Metallic yang dipadu grafis hitam dan aksen emas. Emblem edisi ulang tahun ke-50 dan logo otentik bergambar kepala singa bersayap elang makin menguatkan aura premium.

“Menghadirkan produk terbaik untuk konsumen di segmen premium merupakan bagian dari komitmen kami untuk seluruh pecinta sepeda motor Honda. Hadirnya Honda Gold Wing edisi spesial perayaan 50 tahun ini memberikan kebanggaan dan daya tarik tersendiri,” kata Octavianus Dwi, Direktur Marketing AHM.

Desain Khusus, Kenyamanan Kelas Atas

Baca Juga

Motor Adventure Terbaik? Ini Alasan Honda CB500X Layak Jadi Pilihan

Sebagai model flagship, Honda Gold Wing dikenal karena menggabungkan kebebasan berkendara jarak jauh dengan kenyamanan tinggi. Dalam edisi perayaan ini, tampilan konsol tengah dilengkapi emblem “since 1975” yang menandai perjalanan panjang Gold Wing.

Fitur Honda Smart Key, dashboard digital yang diperbarui, serta desain dual-tone chrome semakin mempertegas karakter eksklusif moge ini. Kenyamanan juga dihadirkan lewat jok terpisah yang memberikan ruang optimal bagi pengendara dan pembonceng.

Editor : Enih Nurhaeni