OJK Minta Bank Blokir 17 Ribu Rekening Judi Online, Kinerja Perbankan Tetap Stabil

DPK dan Likuiditas Tetap Terjaga
Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 4,55 persen yoy menjadi Rp9.047 triliun pada April 2025, meskipun melambat dari 4,75 persen pada Maret 2025. Pertumbuhan ini ditopang oleh giro (6,02 persen), tabungan (6,05 persen), dan deposito (2,07 persen).
Likuiditas industri perbankan masih berada di level aman, dengan rasio Alat Likuid terhadap Non-Core Deposit (AL/NCD) sebesar 111,32 persen, dan Alat Likuid terhadap DPK (AL/DPK) mencapai 25,23 persen—keduanya jauh di atas ambang batas minimum masing-masing 50 persen dan 10 persen. Liquidity Coverage Ratio (LCR) perbankan pun tercatat sangat kuat, yakni 200,35 persen.
Kualitas Aset dan Permodalan Terjaga
OJK juga mencatat bahwa kualitas kredit tetap terkendali, dengan rasio Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 2,24 persen (naik dari 2,17 persen pada Maret 2025), dan NPL net sebesar 0,83 persen (dari sebelumnya 0,80 persen).
Meskipun terdapat sedikit peningkatan, Loan at Risk (LaR) tercatat 9,92 persen, masih lebih rendah dibandingkan posisi April 2024 dan di bawah level pra-pandemi yang sebesar 9,93 persen (Desember 2019).
Sementara itu, ketahanan sektor perbankan tetap kokoh, tercermin dari rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) yang berada di level tinggi, yakni 25,43 persen, menjadi penyangga kuat terhadap potensi risiko global.
Kredit BNPL Naik Tajam
Sektor kredit digital juga mencatat pertumbuhan signifikan. Kredit Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan masih relatif kecil, yakni 0,27 persen dari total kredit, namun mencatat lonjakan pertumbuhan 26,59 persen yoy menjadi Rp21,35 triliun. Jumlah rekening BNPL mencapai 24,36 juta, meski sedikit menurun dibandingkan Maret 2025.
Editor : Enih Nurhaeni