Khitan Anak: Perlindungan Kesehatan Sejak Dini, Bukan Sekadar Tradisi

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Khitan atau sunat kerap dianggap sebagai tradisi atau kewajiban agama semata. Namun di balik itu, khitan memiliki manfaat besar dari sisi medis, khususnya dalam melindungi kesehatan anak sejak usia dini. Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan pencegahan penyakit, khitan kini dipandang sebagai langkah preventif yang sangat penting.
Dikutip dari laman resmi RSUP Dr. Sardjito, khitan adalah proses pelepasan atau pemotongan kulup (kulit) yang menyelubungi ujung penis. Tindakan ini lebih utama dilakukan pada usia anak-anak karena prosedurnya lebih mudah dan pemulihannya lebih cepat.
Dari sisi medis, khitan terbukti memberikan banyak manfaat, antara lain:
1. Mengurangi risiko infeksi penyakit menular seksual seperti HPV, herpes, dan sifilis.
2. Mencegah fimosis (kulit penis tidak bisa ditarik) yang dapat menyebabkan peradangan (balanitis).
3. Menurunkan risiko infeksi saluran kemih, yang bisa berujung pada gangguan ginjal.
4. Mengurangi risiko kanker penis dan kanker serviks pada pasangan.
5. Mempermudah kebersihan alat kelamin, mencegah tumbuhnya jamur dan bakteri di sekitar kepala penis.
RSUP Dr. Sardjito juga mencatat bahwa:
1. Luka sunat biasanya sembuh dalam 10 hari hingga 1 bulan.
2. Dianjurkan memakai celana longgar atau sarung untuk mencegah gesekan.
3. Pasien tidak dianjurkan mandi berendam sebelum luka kering.
4. Diperbolehkan konsumsi obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter.
5. Jika muncul gejala seperti bengkak, demam, atau nyeri terus-menerus, harus segera diperiksa ke dokter.
Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya khitan (sunat) sebagai bagian dari menjaga kesehatan anak laki-laki terus meningkat. Khitan atau sunat memiliki manfaat medis yang terbukti secara ilmiah.
Editor : Enih Nurhaeni