Bakmi Pedas Qua Mera, Teman Setia Mahasiswa Sembari Nugas

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id — Suasana di Kedai Qua Mera, Jl. Cemara Raya No.5, Padangsari, Banyumanik, Kota Semarang, nyaris tak pernah sepi. Deretan meja terisi pelanggan yang makan sambil membuka laptop, mengerjakan tugas kuliah, atau sekadar ngobrol santai ditemani semangkuk bakmi pedas dan secangkir kopi panas.
Kedai ini menjadi jujukan favorit mahasiswa karena lokasinya yang tak jauh dari kampus serta harganya yang ramah di kantong. Namun, daya tarik utamanya adalah rasa khas dari Bakmi Qua Mera, menu signature yang disajikan dengan topping daging sapi cacah berbumbu rempah.
Bakmi disajikan terpisah dengan kuah, sementara daging sapi diolah menggunakan racikan bumbu homemade yang gurih dan pedas. Untuk varian lainnya, tersedia pula topping ayam dan topping campuran sapi-ayam, serta pilihan bakmi polos tanpa topping bagi yang ingin versi lebih ringan.
Bagi pengunjung yang suka pedas, bisa memilih tingkat kepedasan dari level 1 hingga 3. Namun bagi yang tidak menyukai rasa pedas, menu tanpa level tetap tersedia. Kedai ini fleksibel menyajikan sesuai selera pelanggan.
Semangkuk bakmi hangat terasa semakin lengkap dengan tambahan pangsit goreng renyah, sayur pakcoy, dan chili oil khas yang menjadi ciri khas kedai ini. Semua bahan—termasuk mi, bumbu, hingga sambal—dibuat sendiri alias homemade.
Salah satu daya tarik lain adalah self-service station yang menyediakan acar, irisan daun bawang, sambal, dan saus yang bisa diambil sepuasnya oleh pelanggan. Pengalaman makan pun jadi terasa lebih personal dan interaktif.
Tak hanya soal makanan, Qua Mera juga meracik kopi robusta dan arabika yang digiling sendiri setiap hari. Minuman seperti caramel latte, cappuccino, dan vanilla latte disajikan dengan aroma kuat, cocok menemani kerja, belajar, atau hanya bersantai.
Di balik keberhasilan kedai ini, ada nama Smara Tubarani (25), pemilik kedai yang sebelumnya bekerja sebagai karyawan outsourcing di Jakarta. Ia memutuskan pulang ke Semarang dan mencoba peruntungan dengan usaha kuliner.
“Saya memulai semuanya dari nol, mulai meracik bumbu, uji rasa, sampai akhirnya memutuskan membuka kedai ini,” ujar Smara. Ia mulai merintis usahanya sejak April 2024, lalu resmi membuka kedai pada November 2024.
Menurut Smara, modal awal tak besar, tapi ia yakin bahwa konsistensi rasa dan pelayanan akan membawa pelanggan datang sendiri. Ia dibantu tiga karyawan yang membantunya di dapur dan melayani tamu dengan ramah.
Kini, pelanggan Qua Mera bukan hanya mahasiswa. Banyak warga sekitar, pekerja kantoran, hingga keluarga kecil datang menikmati menu bakmi dan kopi buatan Smara. “Senang rasanya lihat kedai makin ramai, itu artinya usaha kami diterima,” katanya.
Harga makanan di Kedai Qua Mera juga bersahabat, mulai dari Rp12.000 hingga Rp28.000 per porsi. Porsi yang disajikan pun cukup besar, dengan topping yang melimpah dan rasa yang kaya.
Smara terus berinovasi, tak hanya pada varian menu tetapi juga dalam pelayanan. Ia membuka opsi pemesanan dalam jumlah besar untuk komunitas dan sedang menjajaki layanan pesan antar melalui online.
Ia berharap Qua Mera bisa berkembang lebih jauh namun tetap menjaga cita rasa dan kesederhanaan yang menjadi daya tarik awal kedai ini. “Kuncinya tetap: rasa, keramahan, dan suasana yang nyaman,” ujarnya.
Editor : Enih Nurhaeni