PWNU Jateng Sebut Pemenang Peradaban Masa Kini, Bukan yang Kuasai Energi
Selain kegiatan ekonomi dan keagamaan, peringatan Hari Santri tahun ini juga dikemas dalam format budaya yang akrab di hati warga NU. Malam ini digelar Ngaji Bandongan, disusul wayangan pada Jumat malam, dan ditutup dengan Jalan Sehat Santri pada Sabtu pagi.
“Selawat penting, ngaji juga penting. Tapi refleksi budaya juga tidak kalah penting. Wayangan itu tradisi kita yang menyatukan semua lapisan masyarakat,” katanya.
Panitia menyiapkan berbagai hadiah menarik, mulai dari sepeda motor hingga paket umrah. “Selain sehat, kita ingin warga juga mendapat semangat baru,” imbuhnya.
Kabupaten Semarang Jadi Pusat Gerak NU
Pemilihan Kabupaten Semarang sebagai tuan rumah puncak perayaan Hari Santri bukan tanpa alasan. Daerah ini dinilai mewakili keberagaman sosial-ekonomi masyarakat Jawa Tengah — dari petani, buruh, hingga pelaku industri.
“Tahun lalu di Kota Semarang, sekarang kita ke kabupaten. Di sini masyarakatnya lebih beragam, udaranya sejuk, dan pemerintah daerah sangat mendukung,” ujarnya.
PWNU Jawa Tengah berencana memutar lokasi peringatan Hari Santri setiap tahun di berbagai kabupaten/kota, agar nilai perjuangan santri semakin merata dan dirasakan seluruh kalangan.
Editor : Enih Nurhaeni