get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengusaha Pemula Wajib Paham BO, Ini Risiko Fatal Jika Abaikan Transparansi

Bantu Korban Bencana, Undip Kirim Mesin Penjernih Air untuk 5.000 Orang per Hari di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:53 WIB
header img
Bantu Korban Bencana, Undip Kirim Mesin Penjernih Air untuk 5.000 Orang per Hari di Sumatera. Foto: Ist

 

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id — Universitas Diponegoro (Undip) mengirimkan teknologi penjernih air ke wilayah terdampak bencana di Sumatera Barat sebagai respons atas kebutuhan mendesak air bersih bagi para pengungsi. Pengiriman tahap awal mesin penjernih air tersebut secara resmi diberangkatkan oleh Rektor Undip, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., Senin (15/12/2025).

Rektor Undip menyampaikan apresiasi kepada tim inovator yang terlibat dalam misi kemanusiaan tersebut, yang diwakili oleh Prof. Dr. I Nyoman Widiasa, S.T., M.T. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, ketersediaan air bersih menjadi kebutuhan krusial selain layanan kesehatan bagi warga terdampak bencana.

“Dari simpulan di lapangan, air bersih merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Karena itu, Undip mengirimkan mesin penjernih air ke Sumatera Barat. Ke depan, tidak menutup kemungkinan bantuan serupa juga akan dikirimkan ke Aceh dan Sumatera Utara,” ujar Prof. Suharnomo.

Ia menambahkan, komitmen Undip tidak hanya terbatas pada pemulihan fisik dan kesehatan masyarakat, tetapi juga menyentuh aspek pendidikan. Undip memberikan pembebasan UKT serta dukungan biaya hidup bagi mahasiswa yang terdampak bencana agar tetap dapat melanjutkan studi.

Sementara itu, Prof. I Nyoman Widiasa menjelaskan, teknologi yang dikirimkan terdiri dari dua jenis mesin, yakni mesin berkapasitas besar dan mesin berkapasitas kecil. Mesin berkapasitas besar mampu mengolah air sebanyak 100–120 meter kubik per hari atau setara 100.000–120.000 liter, yang dapat mencukupi kebutuhan sekitar 5.000 orang per hari.

Adapun mesin berkapasitas kecil memiliki kemampuan mengolah air sekitar 2–5 meter kubik per hari atau 2.000–5.000 liter, sehingga dapat melayani sekitar 250 orang per hari. Mesin kecil ini dirancang untuk menjangkau wilayah terpencil dengan keterbatasan akses distribusi serta dapat ditempatkan di posko pengungsian.

“Mesin ini mengolah air keruh akibat banjir menjadi air bersih yang dapat digunakan untuk kebutuhan sanitasi. Ke depan, sistem ini akan kami kembangkan agar mampu menghasilkan air siap minum,” jelas Prof. Nyoman.

Untuk operasional di lapangan, Undip bekerja sama dengan Politeknik Negeri Padang yang membantu menentukan lokasi penempatan mesin serta mendukung distribusi air bersih. Air hasil olahan akan disalurkan kepada masyarakat menggunakan mobil tangki air.

Pengiriman mesin penjernih air ini didukung melalui pendanaan internal Undip serta skema pengabdian masyarakat kebencanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek). Pada tahap awal, satu unit mesin dikirim langsung ke Padang melalui jalur darat. Sementara tiga unit lainnya masih dalam proses penyelesaian dan direncanakan menyusul ke berbagai wilayah terdampak, termasuk Sumatera Barat, Aceh, dan Sumatera Utara.

Sebelumnya, Undip juga telah mengirimkan dua gelombang tim relawan pada 2 dan 10 Desember 2025. Tim tersebut terdiri dari tenaga medis, dokter, paramedis, psikolog, serta tim trauma healing yang berkolaborasi dengan Ikatan Alumni (IKA) Undip. IKA Medica Fakultas Kedokteran Undip turut mengirimkan relawan ahli medis dan bedah.

 

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut