Petani-petani milenial dari kalangan pelajar dan mahasiswa ini tumbuh sejak badai pandemi Covid-19. Mereka memiliki banyak waktu luang di rumah, karena tak datang ke sekolah atau kampus dan pembelajaran dilakukan secara daring.
“Maka dari itu saya melihat anak-anak muda yang di rumah hanya main HP, saya datangi satu-satu saya ajak terlibat dalam pertanian di sawah. Sebab, sawah ini yang menjadi sumber makanan pokok kita, yaitu padi,” terangnya.
Bukan sebagai petani biasa, Sudali menggerakkan anak-anak muda itu untuk mengembangkan pertanian organik. Penggarapan lahan dan perawatan tanaman tak menggunakan pupuk kimia yang membahayakan lingkungan.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait