Mereka kompak berbagi tugas mengolah sawah, mulai penyiapan lahan dengan membajak dan meratakan tanah, kemudian menabur pupuk kandang sebelum ditanam bibit padi. Pekerjaan masih belum usai, karena hama keong datang menyerang batang padi.
Bukan memberantas dengan pestisida atau obat-obatan berbahaya, mereka turun ke sawah untuk menyisir keong di setiap batang padi. Sebagian pemuda lainnya menyemprotkan ramuan obat dari fermentasi buah maja untuk membasmi hama.
Ketika bulir padi mulai tumbuh, kawanan burung menjadi tamu tak diundang hingga meresahkan petani-petani muda. Mereka pun memasang jaring-jaring di atas lahan, agar bulir padi semakin berisi dan merunduk hingga memasuki masa panen.
Ketekunan para petani milenial ini berbuah manis. Lahan garapan yang semula hanya seluas 8.000 meter persegi kini berkembang menjadi 1,3 hektare. Hasil panen juga cukup membanggakan setelah bisa menghasilkan beras sekira 1,5 ton.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait