4. Renovasi Seiring Waktu
Monumen ini mengalami beberapa perubahan selama berabad-abad. Pada tahun 1867, tugu ini runtuh akibat gempa besar. Kemudian, pada tahun 1889, pemerintah kolonial Hindia Belanda merenovasi monumen ini dengan bentuk persegi dan tinggi 15 meter. Pada saat itu, monumen ini juga dikenal sebagai "De Witte Paal" atau "Monumen Putih."
5. Renovasi Terbaru
Di tahun 2012, Tugu Yogyakarta mengalami renovasi besar. Ornamen tugu diwarnai dengan kuning yang mengandung emas 22 karat. Sebuah taman kecil juga dibangun di sekitar tugu, menjadikannya tempat yang nyaman untuk beristirahat dan mengagumi keindahan tugu tersebut.
6. Replika Tugu di Seluruh Indonesia
Tugu Yogyakarta telah menjadi inspirasi bagi banyak daerah di Indonesia, yang membangun replika tugu ini sebagai penghormatan. Beberapa replika terkenal dapat ditemukan di DIY, termasuk di Ambarketawang, Gamping, Sleman, dan Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Di luar DIY, replika tugu ini juga terdapat di berbagai kota lainnya, seperti Prabumulih, Sumatra Selatan, dan Manado, Sulawesi Utara.
Tugu Yogyakarta bukan hanya monumen bersejarah, tetapi juga lambang kebanggaan yang menghubungkan masa lalu dan masa kini kota yang penuh budaya ini. Terus menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dan warga setempat, Tugu Yogyakarta akan selalu memancarkan pesonanya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait