"Ya ganti-ganti setiap perjalanan. Nggak hanya kereta penumpang tapi barang dan kereta BBM," jelasnya.
Ajeng mengaku sempat tidak nyaman saat awal masuk kerja sebagai asisten masinis. Apalagi semua temannya laki-laki dan dia harus menyesuaikan kondisi tersebut. Orang tuanya pun sempat khawatir dengan pilihan profesi itu.
Selama lima bulan terakhir, Ajeng baru mencapai sekitar 200 jam perjalanan KA Jarak Jauh sebagai asisten masinis. Biasanya dia menjadi asisten untuk KA jurusan Cirebon, Purwokerto, Banjar, Madiun dan Surabaya dari Daop 6 Yogyakarta.
"Ya ganti-ganti setiap perjalanan. Nggak hanya kereta penumpang tapi barang dan kereta BBM," jelasnya.
Salah satu hal yang mengerikan dialami ketika sebulan lalu, saat itu lokomotif yang dia kemudikan tertemper mobil di Kertosono Solo. Saat itu dia sempat panik karena benturan yang sangat keras membuatnya kaget. Dia sempat terbayang-bayang bagaimana kondisi korban paska tabrakan.
"Ya paniklah. Kayak gitu, terbayang nanti korbannya seperti apa ya," tambahnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta