SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Program Revitalisasi Bahasa Daerah dengan Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah di Hotel Novotel, Semarang, pada 26-27 Februari 2024. Rakor Program Revitalisasi Bahasa Daerah tersebut dibuka Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Syamsuddin Isnaini, S.STP., S.H. yang mewakili Pj. Gubernur Jawa Tengah, Drs. Nana Sudjana A.S., M.M.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin, mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara peringkat kedua dalam hal keanekaragaman bahasa setelah Papua Nugini. Namun, semakin lama kian terjadi penurunan bahasa daerah di Indonesia.
“Hal itulah yang mendasari program revitalisasi bahasa daerah ini. Program ini dilaksanakan agar bahasa daerah terus tumbuh dan berkembang di masyarakat,” ujar Syarifuddin saat pembukaan rakor di Hotel Novotel, Semarang, pada 26 Februari 2024.
Syarifuddin menyampaikan bahwa akan ada penambahan materi dan mata lomba pada Festival Tunas Bahasa Ibu tahun 2024 ini, baik untuk tingkat SD maupun tingkat SMP. Ketujuh materi dan mata lomba itu adalah mendongeng, berpidato, membaca geguritan, membaca dan menulis aksara Jawa, komedi tunggal (stand up comedy), menulis cerkak, dan nembang macapat.
“Jumlah yang dilombakan ini bertambah dari tahun sebelumnya yang hanya empat materi. Kegiatan ini dilakukan untuk menahan laju kemunduran bahasa daerah karena banyak hal mempengaruhi kemunduran bahasa daerah akibat perkembangan zaman,” jelasnya.
Syarifuddin menambahkan bahwa Kabupaten Jepara menjadi tempat penyelenggaraan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tahun 2024. Sebelum digelar lomba FTBI, akan diadakan Bimbingan Teknis Pengajar Utama Tingkat SMP dan SD pada bulan Februari dan Maret 2024 ini.
“Pelatihan pengajar utama bahasa Jawa tingkat SMP bagi guru dari 35 kabupaten/kota tersebut akan berlangsung enam hari. Setelah itu, dilanjutkan dengan pelatihan pengajar utama tingkat SD yang juga berlangsung selama enam hari, Hal tersebut dilakukan agar para pengajar bahasa Jawa mampu mendapatkan bimbingan serta materi yang nantinya akan mereka ajarkan ke siswa-siswnya sehingga program revitalisasi bahasa daerah ini akan berjalan maksimal,” terangnya.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait