Prof. Sang Kompiang juga menyoroti potensi besar Indonesia dalam mengembangkan tanaman berkhasiat obat seperti jahe, lengkuas, kunyit, dan kencur, meskipun konsumsi dalam skala industri masih tergolong kecil.
Menurutnya, kekayaan alam yang melimpah harus dimanfaatkan dengan baik untuk kemakmuran rakyat, dengan mengedepankan teknik produk sebagai basis pendidikan teknik kimia yang akan melahirkan SDM unggul dalam pengolahan sumber daya alam.
“Selain merupakan keunggulan, hal tersebut juga merupakan tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam mengelola sumber daya alam yang dimiliki,” ujarnya.
Hal ini tidak hanya sebagai tantangan, tetapi juga kesempatan bagi Indonesia dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, Prof. Sang Kompiang menekankan pentingnya peningkatan teknik pengolahan produk hayati atau bioresource product engineering untuk mengoptimalkan nilai tambah produk dari sumber daya hayati yang tersedia. Dia juga menyoroti program Teaching Industry yang dilakukan UGM, seperti UGM Cocoa Teaching and Learning Industry, sebagai upaya mengintegrasikan pendidikan dengan industri untuk membangkitkan sektor ekonomi terkait, seperti industri kakao dan produk turunannya.
Di akhir pidatonya, Prof. Sang Kompiang mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menyumbangkan solusi dalam pemanfaatan sumber daya alam yang berkualitas, serta mengimplementasikan potensi sumber daya alam dan SDM yang melimpah untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
Ia berharap agar Indonesia dapat menjadi pelopor dalam pengembangan teknologi pengolahan sumber daya alam berbasis bioresource product engineering, yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait