SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Pengeringan teh hijau merupakan salah satu tahapan kritis dalam proses produksi. Tantangan utama dalam pengeringan teh hijau adalah menjaga kadar air yang rendah dan menghindari kerusakan kualitas produk. Prof. Dr. Ir. Eflita Yohana M.T., Ph.D dari Universitas Diponegoro (UNDIP) mengembangkan teknologi pengering vibro nano dehumidifikasi sebagai solusi untuk mengatasi tantangan ini.
Mesin pengering konvensional sering kali menyebabkan peristiwa case hardening, di mana bagian luar partikel teh telah kering namun bagian dalamnya masih basah. Hal ini membuat teh hijau menjadi cepat berjamur dan menurunkan kualitas produk akhir. Selain itu, suhu yang terlalu tinggi pada pengering konvensional dapat menyebabkan teh gosong dan mengurangi kandungan katekin yang bermanfaat bagi kesehatan.
Teknologi pengering vibro nano dehumidifikasi yang dikembangkan oleh Prof. Eflita dan timnya menggunakan metode dehumidifikasi absorpsi. Metode ini mampu menurunkan kelembaban udara dengan lebih efisien, sehingga proses pengeringan dapat berlangsung pada suhu yang lebih rendah. Hal ini mengurangi risiko kerusakan pada teh hijau dan menjaga kandungan katekin tetap tinggi.
Endy Yulianto, anggota tim peneliti dari UNDIP, menjelaskan bahwa penggunaan nanofluida desiccant dalam proses dehumidifikasi absorpsi meningkatkan efisiensi proses pengeringan. Nanofluida ini mampu menyerap kelembaban dengan lebih cepat dan lebih efektif, sehingga mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan teh hijau.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait