MAGELANG, iNewsJoglosemar.id - Gunung Api Merapi terus menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan. Pada Sabtu, 27 Juli 2024, selama periode pengamatan dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, aktivitas seismik dan visual gunung ini mencatat berbagai fenomena yang menunjukkan bahwa Merapi sedang dalam fase aktif. Kondisi ini mengharuskan masyarakat dan pihak berwenang untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya yang mungkin terjadi.
Selama pengamatan, teramati sembilan kali gempa guguran dengan amplitudo 3-10 mm dan durasi gempa 32.4-140.28 detik. Aktivitas gempa ini menunjukkan adanya pergerakan material vulkanik di dalam gunung yang berpotensi menyebabkan guguran lava dan awan panas. Selain itu, terdapat tiga belas kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 3-13 mm, tanpa S-P teramati, dan durasi gempa 4.56-7.12 detik, yang mengindikasikan adanya pergerakan magma yang kompleks di bawah permukaan gunung.
Dua kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 37-80 mm dan durasi gempa 8.52-10.72 detik juga teramati selama periode pengamatan. Gempa vulkanik dangkal ini biasanya menandakan adanya aktivitas magma yang cukup dekat dengan permukaan, yang berpotensi menyebabkan letusan atau guguran material vulkanik. Aktivitas seismik ini menambah kewaspadaan terhadap potensi bahaya yang mungkin terjadi.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Bahaya ini meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km. Potensi bahaya ini dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan di daerah-daerah tersebut jika terjadi letusan atau guguran material vulkanik.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait