Aktivitas kegempaan juga menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur aktivitas vulkanik Merapi. Dalam periode yang sama, tercatat 24 kali gempa guguran dengan amplitudo yang bervariasi antara 2 hingga 22 mm. Durasi gempa yang tercatat berkisar antara 59.76 hingga 180.04 detik, menandakan adanya aktivitas internal yang cukup intens di dalam gunung.
Secara keseluruhan, pengamatan ini menunjukkan bahwa Gunung Merapi masih dalam fase aktif dengan potensi bahaya yang tinggi. Meskipun tidak ada tanda-tanda letusan eksplosif dalam waktu dekat, aktivitas guguran lava yang terus berlangsung memerlukan kewaspadaan tinggi dari masyarakat di sekitar gunung.
Dengan kondisi ini, para ahli terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik Merapi. Masyarakat di sekitar diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk mengantisipasi potensi bahaya yang mungkin timbul.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait