SEMARANG, iNewsJoglsoemar.id - Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean, menandatangani Nota Kesepahaman (NK) Sinergi dalam Pengembangan Karantina, Pendidikan, Riset, dan Teknologi bersama Universitas Diponegoro (Undip). Acara berlangsung di Gedung Rektorat Undip, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (18/12/2024).
“Sebagai institusi dengan tugas lebih luas, kami membutuhkan dukungan akademisi untuk memastikan karantina tetap relevan dan berkualitas seiring perkembangan ilmu pengetahuan,” ujar Sahat dalam sambutannya.
Sahat menjelaskan bahwa Barantin bertugas melindungi kelestarian sumber daya hayati dan menjaga kedaulatan melalui karantina yang profesional. Dukungan dari civitas academica Undip dianggap penting untuk memperkuat amanah tersebut.
“Saat ini, kami didukung oleh alumni perguruan tinggi, termasuk dari Undip, yang memiliki komitmen tinggi terhadap kualitas pendidikan,” tambah Sahat.
Sejalan dengan perkembangan peraturan perdagangan internasional, Barantin terus meningkatkan kapasitas SDM dan memperkuat sinergi di bidang karantina, pendidikan, riset, dan teknologi. Penandatanganan NK ini menjadi tonggak penting dalam kolaborasi Barantin dan Undip. Selain NK, juga ditandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Sekretaris Utama Barantin, Shahandra Hanityo, dan Wakil Rektor IV Undip, Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D., untuk implementasi teknis.
Rektor Undip, Prof. Suharnomo, mengapresiasi langkah Barantin yang menginisiasi kerja sama untuk pengembangan karantina berbasis keilmuan.
“Hasil riset harus bermanfaat bagi masyarakat. Kami menyambut baik kerja sama ini,” ujar Suharnomo.
Nota Kesepahaman tersebut mencakup pertukaran data, peningkatan kapasitas SDM, pemanfaatan fasilitas, serta pengembangan riset dan teknologi. Sementara itu, PKS menekankan implementasi peningkatan kapasitas SDM dan ilmu pengetahuan dalam kegiatan bersama.
Anggota Komisi IV DPR RI, Riyono, S.Kel., M.Si., yang hadir dalam acara tersebut, memberikan dukungan penuh terhadap kolaborasi ini. Riyono, alumni Undip, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan akademisi untuk menjaga kedaulatan negara melalui perkarantinaan.
Sehari sebelum acara, Barantin mengadakan dialog dengan mahasiswa Undip dalam kuliah umum bertema “Bersama Karantina Menjaga Negeri.” Kuliah ini dihadiri ratusan mahasiswa antusias. Selain dialog, Barantin juga menggelar pameran komoditas pertanian dan perikanan asal Jawa Tengah yang telah menembus pasar global.
Sahat menutup dengan menyatakan bahwa kerja sama dengan perguruan tinggi akan memperkuat negosiasi berbasis keilmuan dengan negara mitra serta menciptakan SDM berkualitas. “Kami berharap civitas academica Undip menjadi komunitas yang peduli karantina atau ‘quarantine minded,’” tutup Sahat.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait