Di pasar obligasi, indeks ICBI naik 1,61 persen, dengan investor asing membukukan beli bersih Rp7,79 triliun selama April. Penguatan juga tercatat di pasar reksa dana, dengan nilai NAB naik 1,66 persen mtd menjadi Rp502,1 triliun, meskipun masih terjadi arus keluar (net redemption) Rp6,24 triliun.
"Stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga, didukung oleh kondisi ekonomi domestik yang baik," demikian catatan OJK dalam laporan resminya.
Data domestik memang cukup solid. Ekonomi Indonesia tumbuh 4,87 persen pada kuartal pertama 2025, didukung konsumsi rumah tangga yang terjaga. Inflasi pada April juga rendah, hanya 1,95 persen yoy, sementara permintaan domestik menunjukkan pemulihan, terlihat dari kenaikan penjualan ritel dan kendaraan bermotor.
Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren positif, dengan penawaran umum mencapai Rp56,06 triliun hingga April, termasuk enam emiten baru. OJK juga mencatat perkembangan positif di pasar Securities Crowdfunding (SCF) dan derivatif keuangan yang terus bertumbuh.
Dengan kondisi ini, OJK optimistis sektor keuangan Indonesia mampu menjaga stabilitas sekaligus menopang pemulihan ekonomi, meski tekanan global dari ketegangan dagang AS-Tiongkok masih membayangi.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait