Etika Berkendara dan Kesadaran Kolektif
Oke juga menekankan bahwa keselamatan jalan bukan hanya tanggung jawab pengendara yang bergerak, melainkan juga pengguna kendaraan yang parkir di pinggir jalan. Kesadaran kolektif perlu ditumbuhkan demi keamanan bersama. Mobil dan motor adalah aset pribadi, tapi saat berada di jalan raya, itu artinya sudah menggunakan fasilitas umum bersama.
Ia menyebutkan bahwa banyak pengendara masih menempatkan kenyamanan pribadi di atas keselamatan pengguna jalan lain. Contohnya, parkir tepat di depan rumah atau toko tanpa mempertimbangkan dampak terhadap lalu lintas.
Bagi pemilik mobil yang terpaksa parkir di bahu jalan karena kondisi darurat, Oke menyarankan adanya tanggung jawab lebih untuk menciptakan situasi yang aman. Mereka harus memastikan kendaraan tidak menghalangi pandangan dan memberikan ruang aman untuk kendaraan lain yang melintas atau menyalip.
Kiat Tambahan bagi Pengendara
1. Sabar di Jalur Sempit – Lebih baik menunggu hingga jalan benar-benar kosong daripada mengambil risiko menyalip secara gegabah.
2. Patuhi Fungsi Jalan – Jangan gunakan badan jalan sebagai area parkir, kecuali benar-benar darurat dan sudah mempertimbangkan faktor keselamatan.
3. Pahami Bahwa Jalan Umum adalah Ruang Bersama – Setiap kendaraan punya hak, tapi juga kewajiban menjaga keselamatan pengguna jalan lainnya.
Dengan menerapkan tips dan prinsip berkendara yang benar, situasi di jalan sempit bisa menjadi lebih aman dan tertib. Kolaborasi antara pengendara, pemilik kendaraan parkir, dan pemangku kepentingan tata kota sangat dibutuhkan untuk menciptakan sistem lalu lintas yang lebih manusiawi, terutama di lingkungan padat aktivitas.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait