Gadis Berkebaya di Stasiun Tuntang, Angkat Pesona Klasik dan Pakem Tradisi Keraton

Taufik Budi
Gadis Berkebaya di Stasiun Tuntang, Angkat Pesona Klasik dan Pakem Tradisi Keraton. Foto: Ist

Ajang ini terbuka untuk umum dengan biaya pendaftaran hanya Rp50.000, sudah termasuk tiket masuk dan konsumsi ringan. Tiga peserta terbaik akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai, piala, dan sertifikat: Juara 1 Rp1.000.000, Juara 2 Rp700.000, dan Juara 3 Rp500.000.

Acara ini juga mendapat dukungan dari kalangan akademisi. Prof. Dr. Theresia Woro Damayanti, S.E., M.Si., Akt., CA, Guru Besar Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang turut hadir, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan lomba.

“Ini luar biasa. Kita harus mempertahankan budaya karena dari sanalah akar kita. Anak-anak muda jangan sampai melupakan budaya sendiri di tengah arus modernisasi. Kalau tak mengenal budaya, nilai-nilai seperti etika, unggah-ungguh, dan sopan santun bisa hilang. Padahal budaya itu punya ruh yang tak tergantikan,” ujarnya.

Prof. Theresia juga mendorong agar kegiatan semacam ini bisa digelar rutin sebagai bagian dari pendidikan karakter berbasis budaya.

Ajang Pemilihan Putri Kebaya Klasik 2025 ini merupakan hasil kolaborasi antara KAI Wisata, Kebaya Foundation, dan Museum Kereta Api Ambarawa. Dengan latar stasiun klasik yang otentik, para peserta tampil dalam perpaduan batik, kebaya kutubaru, dan sanggul klasik—menciptakan momen nostalgia yang sarat nilai dan keindahan.

Melalui kegiatan ini, warisan budaya tak hanya dipamerkan, tapi juga dihidupkan kembali dengan penuh penghormatan. Sebuah langkah nyata untuk menyulam kembali kebanggaan akan tradisi dalam napas kekinian.

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network