GROBOGAN, iNewsJoglosemar.id – Berlumpur, berkeringat, namun tetap tersenyum. Begitulah gambaran aktivitas 46 mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang kini tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kebonagung, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan.
Kegiatan KKN yang merupakan bagian dari program Iptek Desa Binaan Undip (IDBU) ini telah berlangsung selama sepekan. Para mahasiswa, sebagian besar mahasiswi cantik dari berbagai jurusan, terjun langsung ke lapangan untuk menghadapi tantangan nyata: mengolah limbah peternakan dan mengembangkan pertanian berkelanjutan.
Fokus utama mereka adalah pengolahan limbah peternakan menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan. Tidak hanya itu, mereka juga turut menginisiasi persemaian benih ke media tanam. Dengan tangan penuh tanah dan lumpur, mereka membuktikan bahwa generasi muda tidak hanya bisa bicara teori, tapi juga turun langsung menggerakkan perubahan.
Pada Sabtu, 12 Juli 2025, tim KKN melakukan koordinasi awal dengan mitra lokal. Mereka menggandeng Kelembagaan Ekonomi Petani Makmur yang diketuai oleh Sriyono, serta Koperasi ASB yang diwakili oleh Andi Legowo.
“Koordinasi ini bertujuan membangun komunikasi dua arah serta memahami kebutuhan dan kondisi lapangan secara lebih mendalam,” terang dosen pendamping Faradhina Azzahra, S.T., M.Sc., dalam rilis resmi.
Lewat pendekatan personal dan observasi di lapangan, para mahasiswa mulai memetakan permasalahan yang dihadapi warga, terutama terkait limbah peternakan. Selama ini, limbah tersebut belum dikelola secara optimal dan kerap menimbulkan persoalan lingkungan.
Dengan inovasi dan pendekatan teknologi tepat guna, para mahasiswa ini tidak sekadar memberi solusi instan, tetapi berupaya mewariskan metode yang bisa diterapkan secara terus-menerus oleh warga.
Program ini juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Praktik pertanian yang berkelanjutan diharapkan akan mendongkrak produktivitas dan kesejahteraan masyarakat desa.
“Melalui program ini, kami ingin menghadirkan solusi nyata untuk mengatasi limbah peternakan dan sekaligus mendorong hasil pertanian lebih baik,” tegas Faradhina.
Dalam proses pelaksanaannya, program KKN ini juga mendapat pendampingan aktif dari dua dosen Undip lainnya, yaitu Dr. Diana Puspita Sari, S.T., M.T., dan Muthia Aurelia, M.Sc. Mereka tak hanya memantau, tetapi turut mengevaluasi perkembangan program bersama para mitra.
Beberapa kegiatan lanjutan yang telah dijadwalkan antara lain pelatihan teknis pembuatan pupuk kompos, pendampingan kelompok tani dalam pengelolaan hasil, hingga edukasi tentang pengelolaan lingkungan kepada masyarakat umum.
“Harapan kami, program ini dapat memberikan manfaat langsung dan membentuk kolaborasi yang berkelanjutan,” pungkas Faradhina.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait