Selama empat hari pelaksanaan, ICEBHAS II 2025 menghadirkan sejumlah kegiatan utama di antaranya: Sesi Pleno dan Diskusi Panel bersama pembicara dari Jepang, Indonesia, Malaysia, dan Eropa; Parallel Sessions untuk presentasi hasil riset di bidang ekonomi, bisnis, humaniora, dan ilmu terapan; Academic Networking & Collaboration Meeting antara FEB UNDIP dan Osaka Metropolitan University guna memperkuat kerja sama akademik internasional; dan Public and Cultural Activities yang menghadirkan pertukaran budaya Indonesia–Jepang melalui academic visit dan cultural exposure di Kota Osaka.
Dalam sesi Research Gap Discussion, ICEBHAS II menyoroti interaksi antara ekonomi, bisnis, ilmu sosial, pendidikan, dan foresight studies sebagai simpul penting dalam memperkuat pembangunan berkelanjutan.
Pendekatan interdisipliner ini bertujuan memadukan wawasan dari berbagai bidang ilmu untuk memahami dan memprediksi tren masa depan, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih tepat dan berkelanjutan.
“Interaksi antarilmu ini membantu kita membaca kompleksitas dunia modern dan merancang kebijakan yang lebih adaptif terhadap perubahan,” jelas Dr. Jaka Aminata.
Konferensi ini memperkuat kemitraan riset antara Undip, Osaka Metropolitan University, Université Le Havre Normandie (Prancis), dan sejumlah universitas mitra lainnya. Melalui forum ini, para peserta diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam inovasi digital, ekonomi hijau, dan tata kelola berkelanjutan.
“Kami ingin menjadikan ICEBHAS sebagai platform global yang mendorong integrasi pengetahuan, inovasi digital, dan kesejahteraan sosial,” tambah Dr. Jaka.
Kesuksesan ICEBHAS II di Osaka menjadi fondasi kuat menuju ICEBHAS III 2026 yang akan diselenggarakan di Université Le Havre Normandie, Prancis. Agenda tersebut akan melanjutkan pembahasan kompleksitas pembangunan global dan inovasi digital berkelanjutan di level internasional.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait