Wamen Fauzan Bocorkan Rahasia, Ini Alasan Korea Selatan Lebih Maju dari Indonesia

Taufik Budi
Wamen Fauzan Bocorkan Rahasia, Ini Alasan Korea Selatan Lebih Maju dari Indonesia. Foto: Taufik Budi

Fauzan juga mencontohkan program KKN tematik pendampingan stunting di NTT yang menjadi proyek percontohan kolaborasi antara pemerintah dan kampus. Menurutnya, pendekatan serupa bisa diterapkan di Jawa Tengah melalui riset terapan dan inovasi berbasis kebutuhan daerah.

“Di NTT itu ada pengangguran tinggi, stunting, dan kemiskinan ekstrem. Kami bentuk konsorsium perguruan tinggi untuk mendampingi masyarakat. Ini bisa direplikasi di Jawa Tengah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Fauzan menyinggung potensi bonus demografi Indonesia yang saat ini mencapai 70 persen penduduk usia produktif. Jika tidak dikelola dengan baik melalui investasi pendidikan, bonus ini justru bisa berubah menjadi beban demografi.

“Kita semua memiliki cita-cita Indonesia Emas 2045. Tapi semua itu sangat tergantung pada kualitas SDM kita. Kalau salah memanajemeni, bonus demografi akan jadi tanggakan, bukan keuntungan,” tegasnya.

Ia menambahkan, investasi pendidikan adalah kunci membangun daya tahan bangsa. Dalam ilustrasinya, Fauzan membandingkan dua keluarga—satu kaya harta tanpa pendidikan, satu lagi miskin tapi berinvestasi pada pendidikan anak. Hasilnya, keluarga yang berpendidikan justru memiliki daya tahan hidup lebih kuat.

Di akhir sambutannya, Wamen Fauzan mengapresiasi langkah perguruan tinggi vokasi di Jawa Tengah yang telah membentuk konsorsium dan aktif berkolaborasi dengan pemerintah daerah serta industri.

“Saya mengapresiasi kawan-kawan vokasi di Jawa Tengah. Ini best practice yang luar biasa. Kolaborasi seperti ini harus terus dilakukan tanpa harus menunggu dana dari pusat,” ujarnya.

Ia menegaskan, pengembangan riset terapan dan inovasi masyarakat harus menjadi lokomotif perubahan sosial, agar perguruan tinggi tidak lagi sekadar menara ilmu, tetapi juga garda depan pembangunan daerah.

Festival Panen Raya Berdikari 2025 itu digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Jawa Tengah. Acara ini menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia industri dalam memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai provinsi penumbuh pangan sekaligus penumbuh industri.

Editor : Enih Nurhaeni

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network