Menurutnya, sektor pertanian merupakan penopang penting dalam mendukung tiga program unggulan Kabupaten Semarang, yaitu industri, pertanian, dan pariwisata (intan pari) serta perdagangan.
“Dan terkait pertanian jika ini bergerak maka perekonomian kita juga akan bergerak. Apalagi saat ini juga ada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sangat membutuhkan produk-produk pertanian yang cukup besar,” terangnya.
Ngesti menambahkan, antusiasme peserta terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Jumlahnya pun juga semakin bertambah pesertanya, tahun lalu ada 450 peserta, dan di Sekolah Tani Milenial tahun 2025 ini ada 480 peserta. Harapan kita peserta yang sudah menyelesaikan sekolahnya bisa menjadi penggerak petani milenial baik di dusun dan desa masing-masing,” ujarnya.
Ia juga berharap para lulusan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama pelatihan di lapangan.
“Dengan demikian dunia pertanian di Kabupaten Semarang akan semakin maju dan para petani kita bisa semakin sejahtera,” pungkas Bupati Ngesti Nugraha.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait
