Rumah Rendah Emisi Makin Dilirik, Sampah Plastik Disulap Jadi Struktur Bangunan

Taufik Budi
Rumah Rendah Emisi Makin Dilirik, Sampah Plastik Disulap Jadi Struktur Bangunan. Foto: Taufik Budi

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Rumah rendah emisi kini menjadi fokus utama Bank BTN dalam mendorong pembiayaan perumahan berkelanjutan. Sebab, konsep rumah masa depan tidak lagi sekadar soal atap dan dinding, tetapi bagaimana bangunan mampu menekan emisi sejak tahap desain hingga penggunaan.

Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, menegaskan bahwa menjelaskan bahwa rumah rendah emisi BTN dibangun menggunakan material komposit dari sampah plastik, daun kering, dan limbah anorganik lain yang diolah menjadi bahan bangunan.

“Bahan bakunya memakai hasil daur ulang, misalnya di bagian belakang tembok ada komaterial dari sampah plastik atau daun-daun. Ini kami sertifikasi sebagai rumah rendah emisi,” ujarnya saat memberikan Kuliah Umum di Muladi Dome, Kampus Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Senn (1/12/2025).

Desain rumah juga dirancang hemat energi. Pendekatan ini memastikan konsumsi energi menurun dan kenyamanan tetap terjaga. “Jendela dibuat lebih lebar, minimal sepertiga luas dinding, sehingga cahaya alami masuk dan rumah tetap terang tanpa listrik. Rumah juga dibuat lebih tinggi supaya lebih adem tanpa kipas atau AC,” kata Nixon.

BTN menggandeng lima supplier pengolah komaterial dan 19 developer yang telah mengimplementasikan konsep ini dalam proyek perumahan. Hingga kini, sudah dibangun 8.913 unit rumah rendah emisi, sekaligus mengolah 53.478 kg (53 ton) sampah plastik dari rantai produksi.

“Jika dikonversi, itu setara menyelamatkan 2.407 pohon per tahun,” jelasnya.

Selain di sektor perumahan, BTN juga menekan emisi dari operasional internal. Penggunaan kendaraan listrik untuk operasional bank telah menyelamatkan setara 1.036 pohon per tahun, pemasangan panel surya di kantor BTN setara 2.631 pohon per tahun, dan program digitalisasi—termasuk KPR digital serta surat-menyurat paperless—setara 1.387 pohon per tahun dalam pengurangan emisi.

Sementara itu, Rektor Universitas Diponegoro, Prof Suharnomo menyatakan bahwa transformasi kampus menuju keberlanjutan berjalan paralel dengan visi BTN. Undip menerapkan zero waste, memastikan tidak ada sampah kampus yang dikirim ke TPA Jatibarang.

“Sampah anorganik kami olah menjadi energi dan minyak. Organik kami jadikan kompos, pakan maggot, hingga bahan pendukung kebun. Semuanya diputar kembali dalam circular economy,” ungkapnya.

Editor : Enih Nurhaeni

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network