BULELENG – Masyarakat dikagetkan dengan usaha haram yang digeluti satu keluarga di Buleleng Bali. Mereka membuka restoran narkoba yang menyediakan fasilitas dine in alias pelanggan bisa langsung mengonsumsi barang haram itu.
Kepala BNNP Bali Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra mengatakan, dari hasil penyelidikan restoran narkoba ini sudah beroperasi sejak 2019. Terdapat dua ruangan di rumah tersangka yang dipakai pelanggan untuk mengonsumsi narkoba di tempat.
BACA JUGA:
Viral 3 Preman Kampung Serang Rumah Warga Semarang, Kakak Beradik Bersimbah Darah
Untuk harga, satu paket sabu seberat 0,1 gram ditawarkan Rp200.000 dan 0,2 gram senilai Rp400.000. Selama beroperasi, restoran narkoba itu mendapat banyak pelanggan yang rata-data berjumlah 10-15 orang setiap hari.
"Total pelanggan ratusan dan masih didalami omsetnya," ujar Sugianyar, dalam jumpa pers, Selasa (31/5/2022).
BACA JUGA:
Bersitegang di Lift! Paspampres Adu Cepat Todongkan Pistol ke Pasukan Elite Israel
BACA JUGA:
Ridwan Kamil Turun Langsung dalam Pencarian Eril di Swiss
Dari penggerebekan, petugas BNNP Bali berhasil menangkap 11 orang yang merupakan satu keluarga. Keempat tersangka adalah TOM (50) dan anaknya, AM (23), serta dua keponakan, KLS (45) dan DP (51). Sedangkan istri TOM dan anggota keluarga lainnya masih berstatus saksi.
TOM merupakan pemilik rumah sekaligus owner usaha barang haram ini. Sedangkan AM berperan sebagai penjaga warung dan memberikan akses kepada pelanggan. Kemudian DP adalah kurir yang memasok narkoba ke TOM. Satu tersangka lagi KLS adalah pelanggan yang ikut ditangkap saat penggerebekan.
BACA JUGA:
Preman Kampung Tewas Dibacok Celurit, Gegara Peras Mandor Proyek
Keempat tersangka dijerat pasal 114 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) UU Nomor 2009 tentang Narkotika. "Ancaman hukuman maksimal seumur hidup," pungkasnya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait