Selain sisi sport yang berkelanjutan, Ganjar ingin agar sisi tourism-nya juga muai digarap serius. Misalnya tawaran kepada masyarakat untuk menikmati sensasi terbang di atas Rawa Pening menggunakan gantole atau sekadar melihat para profesional beratraksi gantole di langit.
"Di tengah tidak ada event sebenarnya kita bisa jualan tourism. Yaitu mereka terbang dari sana, tandem, sehingga orang yang tidak ngerti kegiatan ini, penasaran, ingin coba, semuanya bisa terbang bersama orang-orang profesional yang bisa mengendalikan itu. Tentu ini akan sangat menarik," ungkapnya.
Tidak hanya gantole, sisi tourism ini juga dapat dikreasikan dengan paragliding, paramotor atau mikrolet yang semuanya menawarkan tantangan adrenalin dan menikmati alam dari atas.
"Kita bisa kreasi tidak hanya gantole, paragliding, tapi ada paramotor, mikrolet dan macam-macam. Ternyata ini bisa kita generate dari sisi sport-nya. Tourism-nya itu tadi kita harapkan orang bisa mencoba, orang bisa melihat, dan ini juga ada efek ekonominya," jelas Ganjar.
Terkait tempat pendaratan (landing), Ganjar meminta agar digarap lebih matang lagi. Misalnya dibuatkan tempat pendaratan permanen di sekitar Rawa Pening. Dengan begitu sisi olahraganya dapat dikembangkan dan bisa menggelar event secara terus-menerus.
"Tapi yang belum tuntas adalah tempat landing-nya. Maka kita bisa minta dukungan sebenarnya dari pemerintah daerah, apakah dari provinsi atau dari kabupaten atau bisa juga BBWS untuk mengelola. Terus kemudian kita dorong dibuat tempat landing yang permanen maka event bisa kita siapkan," katanya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto