Hadir dalam kegiatan penanaman mangrove, Executive General Manager Regional JBT PT Pertamina Patra Niaga, Aji Anom Purwasakti, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibnas) Mangunharjo, BEM Universitas Diponegoro, relawan mahasiswa Universitas Diponegoro, Pengurus AoC Sekawan, serta relawan dari Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah.
“Emisi yang bisa Pertamina Patra Niaga JBT tekan melalui kegiatan penanaman ini adalah sebesar 5.760,3 gram CO2 (karbon dioksida) untuk 7.800 bibit mangrove dan kurang lebih 3.500 gram CO2 untuk bibit cemara laut,” kata Ketua AoC Sekawan, Muhammad Thoha.
Tujuan penanaman ini adalah menyelamatkan masyarakat pesisir pantai utara Semarang dari bencana abrasi pantai dan banjir rob. Dengan program ini juga diharapkan akan terbentuk ekosistem baru bandara yang ramah lingkungan (eco airport) yang dapat menyediakan kawasan ramah lingkungan untuk hewan liar (ecowildlife) diluar kawasan bandara sehingga terjamin keselamatan penerbangan dari bahaya burung.
Kawasan mangrove dan cemara laut yang ditanam ini nantinya akan menjadi reservoir karbon dioksida (CO2) sehingga menjadi salah satu solusi dalam mengatasi perubahan iklim global/menurunkan pemasanasan global. Penanaman mangrove dan cemara laut ini sekaligus sebagai salah satu program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) di lingkungan Pertamina Patra Niaga Regional JBT.
“Program penanaman mangrove ini sebagai program TJSL yang bergerak di bidang pilar lingkungan hidup untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin menjaga ekosistem darat dan juga untuk mereduksi emisi gas karbon,” tutup Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) JBT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho Brasto.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto