PEMALANG, iNewsJoglosemar.id - Ketua Komisi A DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh menyampaikan pentingnya literasi media di kalangan perangkat desa untuk mengeksplorasi dan mempromosikan potensi di daerahnya. Perangkat desa harus mampu membangun komunikasi dan jejaring dengan berbagai pihak guna mengoptimalkan potensi daerah masing-masing.
“Sekarang ini era digital, eranya kaum milenial, maka sudah seharusnya seluruh perangkat desa wajib melek media, khususnya media sosial atau lebih akrabnya medsos,” tutur Sholeh, usai diskusi Literasi Media Penyiaran bertajuk “Peran Jurnalisme Warga di Era Penyiaran Digital” di Aula Harmoni Pemalang, belum lama ini.
“Agar selalu dan terus menerus dapat membangun komunikasi terutama untuk mempromosikan potensi desa,” tambah kata politikus Partai Golkar itu.
Kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah, Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah dan Pemprov Jawa Tengah.
Saleh menyatakan, dengan membangun jaringan dan meningkatkan kemampuan komunikasi, masyarakat bisa menggali potensi yang ada di desa dan selanjutnya bisa dimuat di media, baik media cetak, radio, televisi, online maupun sosial media. Menurutnya, perangkat desa juga harus memahami ilmu seputar jurnalistik agar mampu memberikan informasi dengan benar kepada masyarakat.
“Makanya kami bersama KPID Jateng dan wartawan senior untuk diskusi dan memberi materi kepada para perangkat desa agar paham standar penulisan berita agar mampu memberikan informasi yang benar, baik kepada media maupun kepada masyarakat. Sehingga kami mengajak perangkat desa melek media,” katanya.
Sementara itu wartawan senior, Jayanto Arus Adi yang juga menjadi pembicara mengatakan di era disrupsi teknologi bisa mengambil peranan penting untuk menjadi juara atau pemenang di bidangnya.
“Untuk itu, warga masyarakat terlebih perangkat desa harus memahami jurnalisme dan mampu mengembangkan jaringan untuk mengeksplorasi potensi yang ada untuk disampaikan ke publik,” katanya.
Sekarang ini, jelasnya, menulis informasi seperti peran wartawan itu tidak susah, tidak perlu ilmu yang njlimet, modalnya smartphone.
“Bisa videografi, fotografi bahkan sekarang ponsel sudah dilengkapi fitur kamera canggih yang bisa mengalahkan kamera SLR. Ditambah kemampuan menulis berita singkat yang benar, tidak berita hoax dan memanfaatkan jaringan, Anda sudah bisa membuka jendela dunia,” ujarnya.
Senada juga diungkapkan anggota KPID Jateng, Anas Syahirul terkait pentingnya memanfaatkan media baik media mainstream maupun media sosial untuk mengenalkan potensi daerah masing-masing desa kepada masyarakat.
“Misalnya, keberhasilan Desa Ponggok di Klaten, memanfaatkan potensi yang ada dan gencar mempromosikannya lewat media terutama medsos. Desa ini pernah Pendapatan Asli Desa yang sebagian besar dari sektor wisata sekitar Rp5 miliar per tahun,” terangnya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto