get app
inews
Aa Text
Read Next : Pertamina Patra Niaga Tegas Berantas SPBU Curang di Yogyakarta

Gunung Merapi Visual Stabil namun Guguran Lava Capai 1.500 Meter

Senin, 19 Agustus 2024 | 06:14 WIB
header img
Gunung Merapi Visual Stabil namun Guguran Lava Capai 1.500 Meter (Pos Kaliurang)

MAGELANG, iNewsJoglosemar.id – Gunung Merapi masih berada pada status Level III (Siaga) berdasarkan data terbaru dari magma.esdm.go.id. Meskipun pengamatan visual pada Senin pagi (19/8/2024) menunjukkan kondisi yang stabil, potensi bahaya masih tetap tinggi.

Pengamatan yang dilakukan sejak pukul 00:00 hingga 06:00 WIB menunjukkan gunung ini terlihat jelas di tengah cuaca cerah dengan angin yang tenang mengarah ke barat. Teramati asap putih tipis yang keluar dari kawah utama dengan tinggi sekitar 25 meter dari puncak gunung. Kondisi visual ini menggambarkan situasi gunung yang tampak tenang, namun tidak mengurangi ancaman aktivitas vulkaniknya.

Selama pengamatan, terjadi 8 kali guguran lava yang mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum mencapai 1.500 meter. Fenomena ini memperlihatkan adanya suplai magma yang terus berlangsung di dalam tubuh Gunung Merapi, menambah kewaspadaan bagi warga di sekitarnya.

Cuaca di sekitar Gunung Merapi pun mendukung untuk melakukan pemantauan visual. Suhu udara berkisar antara 13 hingga 17°C, kelembapan relatif mencapai 40-81%, dan tekanan udara berada pada kisaran 838-918 mmHg. Kondisi ini memungkinkan pengamatan visual yang lebih baik, namun tetap tidak boleh mengendurkan kewaspadaan.

Pihak berwenang terus mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati area yang masuk dalam potensi bahaya. Sektor selatan-barat daya, yang mencakup aliran Sungai Boyong, Bedog, Krasak, dan Bebeng, menjadi kawasan yang paling rentan terkena dampak guguran lava dan awanpanas. Selain itu, daerah tenggara yang mencakup Sungai Woro dan Gendol juga berisiko mengalami hal serupa.

Aktivitas sehari-hari masyarakat sekitar Gunung Merapi pun harus selalu waspada terhadap potensi abu vulkanik yang dapat terbawa oleh angin atau air. Material vulkanik yang terbawa air bisa memicu bahaya sekunder seperti lahar hujan, yang bisa membahayakan pemukiman di sekitar aliran sungai.

Hingga kini, pemantauan aktivitas Gunung Merapi masih terus dilakukan secara intensif. Jika terjadi perubahan signifikan, status Level III akan segera ditinjau kembali dan masyarakat diminta untuk selalu mengikuti informasi resmi dari otoritas terkait.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut