Teknologi FADS Diuji oleh UNDIP untuk Mengatasi Abrasi Pesisir Demak

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID - Universitas Diponegoro (UNDIP) berperan penting dalam mendukung riset penerapan teknologi Flotilla Abrasion Defense System (FADS). Melalui LPPM dan SDGs Center, UNDIP akan meneliti penerapan FADS di pesisir Kabupaten Demak.

Riset ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas teknologi FADS dalam mengurangi dampak abrasi. UNDIP akan memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut teknologi ini.

Baca Juga

UNDIP Perkuat Riset dan Teknologi Lewat Kemitraan Industri Perikanan

"UNDIP memiliki keahlian dalam pengelolaan mangrove dan pesisir, yang dapat mendukung keberhasilan proyek ini," kata Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., Rektor UNDIP. Teknologi FADS yang diperkenalkan PT Siam Flotilla Persada dapat memberikan kontribusi besar dalam pengelolaan pesisir.

Kerja sama antara PT Siam Flotilla dan UNDIP memungkinkan penerapan teknologi yang lebih efektif. Mahasiswa UNDIP juga akan terlibat langsung dalam riset dan pengembangan teknologi ini di lapangan.

Evaluasi oleh UNDIP sangat penting untuk memastikan teknologi FADS dapat memberikan manfaat yang maksimal. Riset ini juga akan mengidentifikasi cara-cara yang lebih baik untuk mengelola kawasan pesisir yang rentan terhadap abrasi.

Baca Juga

Menteri KKP: UNDIP Berperan Kunci dalam Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Dengan melibatkan mahasiswa dalam riset lapangan, UNDIP memastikan pendidikan yang lebih aplikatif. Mahasiswa dapat belajar langsung tentang penerapan teknologi yang dapat meningkatkan keberlanjutan ekosistem pesisir.

Kolaborasi ini menciptakan kesempatan untuk memadukan ilmu akademik dengan aplikasi industri yang nyata. Hal ini memperkuat hubungan antara pendidikan tinggi dan sektor industri dalam menghadapi tantangan lingkungan.

Evaluasi hasil riset akan menjadi dasar untuk pengembangan lebih lanjut teknologi FADS di masa depan. UNDIP akan terus melakukan penelitian untuk meningkatkan efektivitas teknologi ini dalam perlindungan pesisir.

Baca Juga

Barantin Goes to Campus: Sinergi Pengembangan Karantina dan Teknologi 

Editor : Enih Nurhaeni