SEMARANG - Komisi III DPR RI membenarkan tindakan Densus 88 Antiteror Mabes Polri yang melakukan tindakan tegas terhadap dr Sunardi. Petugas Densus telah menerapkan protap dengan menggunakan pengaman berupa rompi polisi sejak awal proses penangkapan.
"Semua sudah sesuai prosedur. Kemudian terjadi accident, karena harusnya tidak seperti itu. Hal tersebut terjadi karena (dr Sunardi) tidak mau diberhentikan," kata Ketua Komisi III Bambang Wuryanto, saat kunjungan spesifik di Mapolres Sukoharjo, Kamis (17/3/2022).
BACA JUGA: 4 Tersangka Terorisme Dibekuk di Batam, Ini Peran Mereka
Menurut politikus senior PDIP itu, penanganan yang dilakukan oleh Densus 88 terhadap dr Sunardi sudah sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018. Selain menggunakan pengaman berupa rompi polisi sejak awal proses penangkapan, juga dilanjutkan berbagai urutan prosedur berikutnya.
Dalam penanganan yang mengakibatkan meninggalnya dokter Sunardi, kata Bambang, prosedur yang dilakukan Densus 88 sudah benar. "Semua sudah sesuai prosedur. Kemudian terjadi accident, karena harusnya tidak seperti itu. Hal tersebut terjadi karena (dr Sunardi) tidak mau diberhentikan," tandas dia.
Ditambahkan, dalam pertemuan yang diselenggarakan tertutup itu, keterlibatan Sunardi dalam jaringan terorisme juga terbukti dengan jelas. "Kalau Sunardi sebagai orang yang terlibat dalam jaringan terorisme, tadi clear sudah terbukti," lanjutnya.
Bambang melanjutkan, Komisi III menyayangkan accident yang mengakibatkan dr Sunardi meninggal dan untuk itu pihaknya mengucapkan duka cita kepada keluarga. "Semua bukan kesalahan prosedur tetapi kemudian terjadi accident akibat yang bersangkutan (dr Sunardi) tidak mau diberhentikan," terangnya.
BACA JUGA: Densus 88 Ajak Puluhan Eks Napiter Ngaji Bareng Gus Baha di Rembang
Dia juga menyampaikan Komisi III melakukan kunjungan spesifik di Sukoharjo merupakan langkah untuk membahas penanggulangan virus atau isu terorisme. Sebab, terorisme merupakan hal yang sangat berbahaya bagi negara.
Dalam kunjungan itu, Komisi III disambut Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi beserta para pejabat utama dan sejumlah Kapolres jajaran. Mereka menggelar pertemuan tertutup dengan Kadensus 88 Antiteror dan para pejabat Polda.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto