Indonesia Marak Bencana, Dosen UNDIP Ajak Kembangkan Robot Serangga untuk Mitigasi

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID - Mochammad Ariyanto, PhD, dosen UNDIP, berencana mengembangkan robot serangga hibrida di Indonesia. Robot ini dirancang untuk membantu penanganan bencana seperti gempa bumi, tanah longsor, dan banjir.

“Indonesia adalah negara rawan bencana, sehingga teknologi ini sangat dibutuhkan,” ujar Ariyanto. Robot serangga ini dapat menjalankan tugas di lokasi berbahaya pasca-bencana.

Baca Juga

UNDIP Wujudkan Kampus Hijau dengan Edupark, Ada Wisata Bunga dan Tanaman Langka

Robot ini dilengkapi dengan dua sistem navigasi yang memungkinkannya bermanuver di lingkungan kompleks. “Kami telah menguji robot ini di berbagai medan, dan hasilnya sangat memuaskan,” jelasnya.

Selain untuk penanganan bencana, robot serangga ini juga dapat digunakan untuk eksplorasi laut dan luar angkasa. “Ini adalah teknologi yang sangat fleksibel,” tambah Ariyanto.

Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, mengapresiasi rencana pengembangan ini. “Kami mendukung penuh inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga

FISIP Undip Perkuat Kerja Sama dengan Australia, Buka Peluang Beasiswa S2 dan S3

Wakil Rektor IV UNDIP, Wijayanto, Ph.D., menambahkan bahwa robot serangga ini adalah bukti kehebatan ilmuwan Indonesia. “Kami bangga dengan pencapaian Dr. Mochammad Ariyanto,” katanya.

Dengan pengembangan ini, UNDIP berharap dapat memberikan solusi nyata bagi penanganan bencana di Indonesia. “Ini adalah langkah maju untuk teknologi robotika di Indonesia,” ujar Ariyanto.

Selain robot serangga, Ariyanto juga berencana mengembangkan teknologi serupa pada hewan lain seperti burung dan ikan. “Kami ingin menciptakan lebih banyak inovasi yang bermanfaat,” tambahnya.

Baca Juga

UNDIP Perkuat Riset dan Teknologi Lewat Kemitraan Industri Perikanan

Dukungan dari UNDIP dan kolaborasi dengan Osaka University diharapkan dapat mempercepat pengembangan teknologi ini. “Kami ingin teknologi ini segera diterapkan untuk membantu masyarakat,” tutup Suharnomo.

Editor : Enih Nurhaeni