get app
inews
Aa Text
Read Next : UNDIP dan Taiwan Kolaborasi Riset AI hingga Smart Agriculture

Aset Nasional! Sahabat-AI Kini Kuasai Bahasa Jawa, Sunda, Bali dan Batak

Rabu, 04 Juni 2025 | 20:14 WIB
header img
Aset Nasional! Sahabat-AI Kini Kuasai Bahasa Jawa, Sunda, Bali dan Batak (Ist)

 

JAKARTA, iNEWSJOGLOSEMAR.ID — Platform kecerdasan buatan (AI) Sahabat-AI kini secara resmi mendukung penggunaan Bahasa Indonesia dan empat bahasa daerah: Jawa, Sunda, Bali, dan Batak. Inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan teknologi berbasis keragaman budaya, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam kancah pengembangan AI global.

Peluncuran resmi Sahabat-AI dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid di Museum Nasional, Jakarta, pada Senin, 2 Juni 2025. Platform ini merupakan hasil kolaborasi antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), yang secara konsisten mendorong pengembangan AI inklusif dan relevan dengan konteks Indonesia.

“Sahabat-AI bukan sekadar model, ini adalah aset nasional yang dibangun untuk seluruh rakyat Indonesia,” ujar Meutya Hafid.

Sahabat-AI dikembangkan sebagai Large Language Model (LLM) dengan kapasitas 70 miliar parameter. Model ini didesain khusus untuk memahami dan merespons berbagai permintaan dalam Bahasa Indonesia serta empat bahasa daerah utama.

Bahasa Jawa, Sunda, Bali, dan Batak dipilih sebagai bahasa prioritas dalam pengembangan karena merepresentasikan populasi besar pengguna bahasa lokal di Indonesia. Di sisi lain, model ini juga telah dibekali kemampuan multibahasa global yang memungkinkan interaksi lintas budaya dan lintas negara.

Direktur Utama GoTo Group, Patrick Walujo, menjelaskan bahwa fitur baru ini memperkuat aksesibilitas teknologi AI untuk seluruh masyarakat Indonesia, termasuk mereka yang lebih nyaman berkomunikasi dalam bahasa ibu.

“Dengan model 70 miliar parameter dan layanan chat baru, Sahabat-AI semakin memperkuat ekosistem AI yang sesuai dengan karakteristik Indonesia,” ujar Patrick Walujo.

Ia menambahkan bahwa fitur Sahabat-AI kini tersedia dalam aplikasi GoPay melalui menu “Layanan Favorit Warga” dan situs sahabat-ai.com. Dengan demikian, masyarakat dapat langsung menggunakan layanan berbasis AI dengan bahasa yang akrab di telinga mereka.

Vikram Sinha, President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menekankan pentingnya menghadirkan teknologi yang tidak hanya canggih tetapi juga selaras dengan budaya lokal.

“Sahabat-AI bukan sekadar model, ini adalah aset nasional yang didukung oleh kolaborasi dan dibangun untuk seluruh rakyat Indonesia,” tegas Vikram.

Untuk memastikan pemahaman bahasa daerah dilakukan secara akurat, pengembangan Sahabat-AI menggandeng sejumlah institusi pendidikan seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, IPB University, Universitas Udayana, dan Universitas Sumatera Utara.

Universitas-universitas tersebut memberikan kontribusi data linguistik dan konteks budaya lokal yang dibutuhkan dalam pelatihan model bahasa. Tak hanya itu, beberapa organisasi media nasional seperti Kompas, Republika, Tempo, dan Hukumonline turut berperan menyediakan materi pelatihan berbasis teks yang representatif.

Infrastruktur teknis untuk pengembangan dan pelatihan Sahabat-AI disediakan oleh GPU Merdeka dari Lintasarta – AI Factory milik Indosat. Infrastruktur ini beroperasi di dalam negeri sehingga menjamin seluruh proses data dan pelatihan berlangsung di Indonesia, mendukung prinsip kedaulatan data nasional.

Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, menyampaikan dukungannya atas langkah inovatif ini. Ia menilai bahwa dukungan pada bahasa daerah dalam pengembangan AI adalah bentuk nyata dari kemandirian digital bangsa.

“Kedaulatan data bukan hanya masalah teknis, tetapi merupakan masalah kemerdekaan nasional di era digital,” kata Luhut.

Pengembangan Sahabat-AI dengan dukungan bahasa daerah ini juga membuka peluang luas bagi sektor pendidikan, layanan publik, dan pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi berbasis AI dalam aktivitas sehari-hari tanpa terhalang oleh kendala bahasa.

Sahabat-AI menawarkan kemampuan untuk menjawab pertanyaan dalam format percakapan alami, memahami konteks lokal, serta memberikan rekomendasi atau solusi sesuai kebutuhan pengguna dari berbagai latar belakang budaya dan bahasa.

Dengan model ini, perusahaan rintisan tahap awal, institusi pendidikan, lembaga publik, hingga pelaku bisnis lokal dapat memanfaatkan AI tanpa perlu beradaptasi dengan bahasa asing atau format yang tidak akrab.

Komitmen pada keragaman budaya juga diperkuat melalui program magang terstruktur yang melibatkan mahasiswa dari berbagai universitas. Program ini memungkinkan talenta muda Indonesia untuk ikut serta langsung dalam pelatihan dan pengembangan AI, sekaligus membangun basis pengetahuan teknis di dalam negeri.

“Kami menciptakan platform yang lebih pintar, cepat, dan terjangkau. Sahabat-AI telah memberikan dampak signifikan dengan menurunkan biaya, meningkatkan kualitas layanan, dan memperdalam interaksi,” ucap Patrick.

Secara keseluruhan, Sahabat-AI hadir sebagai wujud nyata gotong royong digital yang menyatukan teknologi, budaya, dan pendidikan dalam satu ekosistem nasional. Inovasi ini diharapkan akan terus berkembang dengan tambahan bahasa daerah lain di masa mendatang.

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut