Mengenal SJS, Kereta Api Trem Legendaris Belanda yang Pernah Hidup di Kudus

Jejak yang Tinggal Kenangan
Kiprah SJS kembali diangkat dalam kegiatan napak tilas bertajuk “Telusuri Jejak Kereta Api di Kudus” pada Minggu, 22 Juni 2025. Acara ini diprakarsai oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang, bekerja sama dengan komunitas seperti Indonesian Railways Preservation Society (IRPS), Kereta Anak Bangsa (KAB), Komunitas Cerita Kudus Kota, dan Lelana Walking Tour.
Lebih dari 60 peserta dari berbagai kalangan mengikuti rute sejauh dua kilometer, menelusuri sisa-sisa peninggalan SJS dari eks Stasiun Kliwon hingga eks Stasiun Kudus di Wergu. Di sepanjang rute, peserta menyaksikan rel tua, jembatan besi, perangkat persinyalan, hingga bangunan-bangunan bekas stasiun yang masih berdiri kokoh meski telah lama tidak beroperasi.
“Banyak generasi muda maupun warga Kudus sendiri yang belum mengetahui bahwa daerah ini dulu memiliki jaringan kereta api trem yang cukup maju dan bahkan memiliki stasiun besar yang menjadi denyut transportasi dan perekonomian wilayah ini,” ujar Franoto Wibowo, Manager Humas KAI Daop 4 Semarang.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membuka kembali ingatan sejarah itu agar tidak hilang ditelan zaman,” tambahnya.
Kini, sisa-sisa kejayaan SJS di Kudus hanya dapat ditemukan dalam bentuk rel tua yang tertimbun jalan, bangunan stasiun yang terlantar, dan jembatan besi peninggalan kolonial. Namun, napak tilas ini membuktikan bahwa memori masa lalu masih bisa digali dan dilestarikan.
“Banyak yang tidak tahu kalau dulu di sini ada jalur kereta api aktif, bahkan stasiun besar yang kini masih ada bekasnya. Ini aset sejarah yang sangat layak untuk diangkat kembali,” kata Bachtiar Yosanto, Ketua IRPS Korwil Semarang.
“Baik sebagai bahan edukasi, wisata sejarah, maupun bagian dari identitas kota Kudus,” lanjutnya.
Editor : Enih Nurhaeni