OJK Terima 1.819 Aduan Keuangan di Jateng, Mayoritas terkait Perbankan

Selain perbankan, sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) juga bergerak positif. Perusahaan pembiayaan mencatat piutang Rp33,39 triliun atau tumbuh 2,10 persen, dengan NPF 3,16 persen.
Pertumbuhan paling mencolok datang dari fintech P2P Lending yang menyalurkan kredit Rp6,87 triliun atau tumbuh 30,42 persen (yoy). Tingkat wanprestasi (TWP90) tercatat 3,52 persen.
“Hal ini didorong kemudahan masyarakat dalam mengakses pendanaan lewat P2P lending,” ungkap Hidayat.
Di sektor pasar modal, jumlah investor reksadana di Jateng mencapai 1.654.542 atau tumbuh 12,70 persen. Investor saham juga meningkat 24,80 persen menjadi 850.366, dan investor SBN naik 17,10 persen dengan total 106.028 investor.
Hidayat menyebut OJK juga fokus pada edukasi dan perlindungan konsumen. Per Juli 2025, OJK menerima 1.819 pengaduan masyarakat, mayoritas terkait perbankan.
Untuk itu, OJK Jateng telah melaksanakan 205 kegiatan edukasi yang melibatkan 40.544 peserta, termasuk pelajar, petani, dan pelaku UMKM.
“OJK terus memperkuat literasi keuangan agar masyarakat semakin cerdas dalam menggunakan layanan jasa keuangan, sekaligus menekan potensi sengketa,” pungkas Hidayat.
Editor : Enih Nurhaeni