Gagal Jaga Basis Pemilih Tradisional, PPP Hadapi Tantangan Dominasi Milenial dan Zilenial

Dalam konteks Muktamar, Wahid menilai pemilihan Ketua Umum dan Sekjen akan sangat menentukan arah PPP.

Baca Juga

Gus Yasin Mundur sebagai Wagub Jateng, PPP Bertemu Ganjar Pranowo Hari Ini

“Menentukan komposisi (paket politik) antara Ketua Umum dan Sekjen yang dapat menjawab kebutuhan dan tantangan PPP,” ujarnya.

Menurutnya, figur santri sangat relevan untuk mengisi posisi strategis dalam struktur kepemimpinan.

“Ekosistem utama dalam PPP adalah pesantren dan santri sehingga figur santri penting untuk mengisi komposisi Ketua Umum atau Sekjen,” tandasnya.

Baca Juga

Tiga Fakta Ganjar Pranowo Dekat dengan PPP

Wahid menambahkan, figur santri dengan jaringan luas akan mampu menggerakkan basis tradisional sekaligus menjadi konsolidator partai. Sosok demikian akan relatif diterima semua kalangan, apalagi jika memiliki pengalaman di legislatif maupun eksekutif.

Namun demikian, Wahid juga menilai penting adanya figur berlatar belakang pengusaha dalam kepemimpinan PPP. Hal ini dibutuhkan untuk menopang kebutuhan finansial partai lima tahun mendatang.

Menurutnya, komposisi kepemimpinan yang memadukan pengusaha dan santri bisa menjadi jawaban strategis. Selain memenuhi kebutuhan finansial, model kepemimpinan itu juga dinilai lebih adaptif dalam merespon perubahan dinamika politik.

Baca Juga

Mengenal Nurhayati Effendi, Politikus Cantik yang Digugat Cerai Menteri Suharso Monoarfa

“Komposisi pengusaha-santri inilah yang bisa menjadi alternatif penentu masa depan PPP lima tahun kedepan,” pungkas Wahid.

Editor : Enih Nurhaeni