get app
inews
Aa Text
Read Next : Dana Transfer Daerah Dipangkas, Menkeu Purbaya: Program Justru Naik Rp1.300 Triliun

Polemik Harga LPG 3 Kg, Bahlil Lahadalia Sentil Data Purbaya

Senin, 06 Oktober 2025 | 12:18 WIB
header img
Polemik Harga LPG 3 Kg, Bahlil Lahadalia Sentil Data Purbaya. Foto: Okezone

Harga Asli BBM dan LPG 3 Kg Menurut Purbaya

Purbaya merinci, harga keekonomian Solar seharusnya Rp11.950 per liter, namun karena ada subsidi 43% atau Rp5.150 per liter, masyarakat hanya membayar Rp6.800 per liter.

Sementara itu, Pertalite memiliki harga asli Rp11.700 per liter, setelah subsidi 15% atau Rp1.700 per liter, dijual ke masyarakat Rp10.000 per liter.

Untuk LPG 3 kg, harga keekonomiannya disebut Rp42.750 per tabung, dan setelah subsidi Rp30.000 (70%), harga jual ke masyarakat hanya Rp12.750 per tabung.

“Ini adalah bentuk keberpihakan fiskal yang akan terus dievaluasi agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan,” pungkas Purbaya.

Bahlil Lahadalia Tanggapi: Data Belum Final

Pernyataan Purbaya itu mendapat reaksi dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Ia menegaskan, data penerima subsidi energi termasuk LPG masih dalam tahap penyempurnaan satu data nasional.

“Menyangkut subsidi tentang satu data, itu masih dalam proses pematangan, ya,” jelas Bahlil.

Menurutnya, Kementerian ESDM bersama BPS sedang menyatukan data dari berbagai instansi seperti Kementerian Sosial, PLN, dan Pertamina untuk memastikan subsidi tepat sasaran.

Langkah ini, kata Bahlil, dilakukan agar subsidi LPG 3 kg dan BBM benar-benar dinikmati oleh masyarakat berpenghasilan rendah, bukan oleh kelompok ekonomi menengah ke atas.

Penyatuan data dari berbagai pemangku kepentingan bertujuan untuk mencegah tumpang tindih pendataan, sehingga subsidi yang diberikan dapat lebih tepat sasaran.

Pemerintah Fokus Perbaiki Akurasi Data Subsidi

Program pemutakhiran data ini sudah disiapkan sejak awal 2025 dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat. Setelah data terintegrasi, pemerintah akan mengumumkan skema dan daftar penerima subsidi energi secara resmi.

Bahlil memastikan, kebijakan subsidi energi di masa mendatang akan berbasis data tunggal terpadu, bukan estimasi atau rata-rata harga keekonomian.

Hal ini sekaligus menjawab perbedaan angka yang disampaikan Menteri Keuangan terkait harga keekonomian LPG 3 kg, yang menurut Bahlil belum menjadi angka final pemerintah.

 

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut