STOCKHOLM - Demonstran yang menentang pembakaran Alquran oleh politikus Rasmus Paludan bentrok dengan kepolisian Swedia di berbagai kota pada akhir pekan. Sebab, Paludan masih leluasa menjalankan aksi provokatifnya.
Pemerintah setempat tak melarang aksi Paludan dengan alasan kebebasan berekspresi. Dalam bentrokan terbaru pada Minggu (17/4/2022) tiga orang di Kota Norkoping menderita luka serius karena terkena tembakan polisi.
BACA JUGA:
Tampang Politikus Swedia Rasmus Paludan yang Bakar Alquran hingga Umat Islam Murka
Di beberapa lokasi, demonstran menyerang polisi sebelum Paludan, politikus ekstremis sayap kanan Denmark, menggelar aksinya. "Tiga orang tampaknya terkena pantulan (peluru) dan saat ini dirawat di rumah sakit. Ketiga orang yang terluka ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan," bunyi pernyataan kepolisian Swedia di media sosial, seraya menambahkan luka yang mereka alami tak mengancam nyawa.
BACA JUGA:
Israel Ingin Rebut Sebagian Masjid Al Aqsa, Warga Palestina Pasang Badan Korbankan Nyawa
Perdana Menteri Magdalena Andersson mengutuk kekerasan tersebut. Situasi di Norkoping mulai kondusif pada Minggu malam. Bentrokan antara demonstran dan polisi terjadi sejak Kamis lalu dipicu aksi Paludan.
Selain demonstran, beberapa polisi juga terluka serta banyak kendaraan dirusak dan dibakar di berbagai kota. Ironisnya, otoritas Swedia tetap memberikan izin kepada Paludan untuk melanjutkan aksinya membakar Alquran di beberapa kota Swedia selama rangkaian Paskah di akhir pekan.
BACA JUGA:
Cinta Segitiga Kepala Satpol PP Berujung Maut, Pegawai Dishub Tewas Ditembak
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Swedia Masih Panas gegara Aksi Pembakaran Alquran Berlanjut, 3 Demonstran Ditembak ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/news/internasional/swedia-masih-panas-gegara-aksi-pembakaran-alquran-berlanjut-3-demonstran-ditembak.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto