Dia menambahkan, awalnya kenaikan tarif ojol akan diselaraskan dengan besar kenaikan harga BBM. Sekadar diketahui, saat ini harga BBM terbaru naik lebih dari 30 persen. Harga Pertalite naik 30,7 persen dan Solar naik 32 persen.
“Sempat kita sempat kita dulu ingin selaras dengan kenaikan harga BBM, tapi itu dampaknya pada pengemudi justru merugikan karena harganya tidak akan beda jauh dengan taksi atau mobil taksi online,” lugasnya.
Sebelum menerapkan kenaikan tarif ojol, pihaknya juga telah menyerap aspirasi masyarakat melalui survei. Hasilnya, masyarakat disebut tak keberatan dengan kenaikan tarif ojol dan masih memiliki kemampuan untuk membayarnya.
“Jadi sebenarnya harapannya angka yang diterapkan adalah angka yang sudah mempertimbangkan semua kepentingan segementasi termasuk pengguna jasa, yang segmennya lebar sekali dari dari masyarakat bawah sampai masyarakat atas itu sebagian pengguna ojol,” paparnya.
“Kita harus dinamis melihat situasi karena perkembangannya ada bahan bakar ini juga sangat fluktuatif. Jadi kita tentu akan selalu merujuk pada keputusan pemerintah terkait dengan BBM ini dan terus melakukan penyesuaian,” tutur dia.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait