Anom menambahkan, untuk BBM jenis Gasoil (Biosolar dan Dex Series) mengalami penurunan 1,7 persen dari normalnya 6.614 KL menjadi 6.504 KL. Penurunan ini disebabkan pada saat periode Idul Fitri terjadi penurunan kegiatan industri. Sedangkan untuk LPG (PSO & Non-PSO), Pertamina menyiagakan penambahan stok hingga 3,7 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian atau setara dengan lebih dari 4,46 Metrik Ton (MT) dari rata-rata normalnya 4,3 MT.
Untuk konsumsi gasoline periode Satgas Rafi 2023 mengalami kenaikan sebanyak 7,8 persen bila dibandingkan periode satgas tahun sebelumnya, sedangkan untuk konsumsi gasoil juga mengalami kenaikan sebanyak 11 persen. Kenaikan konsumsi Gasoil ini disebabkan terjadi peningkatan volume kendaraan kendaraan saat periode RAFI 2023 dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Untuk Avtur, wilayah Provinsi Jateng dan DIY mengalami kenaikan sebanyak 5,1 persen dari rata rata harian normal sebanyak 243 KL menjadi 256 KL.
Tidak hanya memastikan kesediaan suplai BBM, Pertamina Patra Niaga juga menjamin ketersediaan LPG termasuk di wilayah Jateng & DIY. Hal ini dilakukan dengan menambah armada mobil tangki, menyiapkan 750 Agen Siaga dan 4.832 Pangkalan Siaga PSO serta 882 Outlet Non-PSO yang beroperasi saat liburan. Bahkan khusus wilayah dengan permintaan tinggi, beberapa Agen LPG disiagakan 24 jam.
Tidak hanya itu, konsumen juga dapat dimudahkan memesan BBM nonsubsidi dan Bright Gas menggunakan layanan Pertamina Delivery Service 135.
“Melalui Pertamina Delivery Service, konsumen dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 dan kami akan mengirimkan tabung Bright Gas dari agen LPG terdekat kami,“ ungkap Anom.