Pengakuan Dunia
Brasto menjelaskan, penghargaan yang diterima Pertamina dalam ajang Annual Global CSR & ESG Summit and Awards merupakan salah satu wujud pengakuan dunia terhadap implementasi aspek Environment, Social, Governance (ESG) yang dijalankan Pertamina dalam setiap proses bisnisnya.
“Selain itu program-program TJSL yang dijalankan juga turut kontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya pada poin 1 (Tanpa Kemiskinan), poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), poin 10 (Berkurangnya Kesenjangan), poin 11 (Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan), poin 16 (Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh), dan poin 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan),” tutupnya.
Muhammad Riyan Muzaqi selaku Integrated Terminal Manager Semarang PT Pertamina Patra Niaga menjadi salah satu perwakilan Pertamina yang menerima menghargaan di Vietnam. Menurutnya prestasi Program Pertamina Sahabat Nelayan dalam ajang tersebut bukan hanya disematkan kepada Pertamina, tapi juga kepada masyarakat yang dibina, khususnya para kelompok nelayan.
“Melalui program ini para nelayan berhasil menunjukkan peningkatan taraf ekonominya dengan mengembangkan fasilitas dan keterampilan perbengkelan khusus nelayan. Selain itu dengan penemuan inovasi alat penangkap ikan serta konversi bahan bakar perahu dari solar ke LPG yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” tandas Riyan.
Di samping itu, 3 program TJSL lainnya juga memiliki keunggulan tersendiri. Di antaranya Program Pertaharjo Berdaya Bersama yang berhasil membangkitkan ekonomi kelompok usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui fasilitas Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT); Program Difablepreneur yang memberdayakan kelompok rentan disabilitas hingga memiliki keterampilan batik dan jahit untuk menghidupi kebutuhan ekonomi pribadi dan keluarganya; dan Program Inovasi Olahan Tempe Tradisional yang meningkatkan kapasitas petani tempe di pedesaan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan hingga pemenuhan kebutuhan pangan lokal.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait