Inovasi Mocaf
Yuta menjelaskan, kemenangan itu membuatnya semakin optimistis untuk mengembangkan usaha kue semprong. Inovasinya mengubah bahan baku terigu menjadi tepung mocaf mendapatkan apresiasi dewan juri.
Mocaf dinilai ramah terhadap penderita diabetes dan anak-anak penyandang autisma. Perubahan ini tidak hanya memberikan nilai tambah dari segi kesehatan, tetapi juga membuat kue semprongnya memiliki karakteristik yang unik.
“Kemudian menang lomba lagi di tingkat Provinsi Jateng yakni juara 3. Dari situ saya semakin semangat dan percaya diri. Saya juga tambah percaya diri untuk berproduksi dan berinovasi,” katanya bangga.
Meskipun menghadapi tantangan dalam memperkenalkan kue semprong dengan bentuk baru yang tidak biasa, Yuta berhasil mengedukasi pasar dan menjelaskan keunggulan produknya melalui berbagai pameran dan bazar.
“Mocaf itu terbuat dari singkong. Tepung mocaf untuk kue semprong ini bikin jadi lebih renyah. Inovasinya tidak hanya pakai bahan mocaf tetapi juga bentuknya kita beda. Tidak digulung atau dilipat. Tapi bentuknya lingkaran dan pipih lembaran. Kita tampil beda,”ulas dia.
“Saat ini kita ada 5 varian rasa yakni original, bumbu steak, original teh ginger, original cheese, dan original coconut. Dari 5 rasa itu yang paling best seller tetap di original. Tapi kalau anak-anak suka yang cheese, tapi untuk secara keseluruhan tetap original yang best seller,” lugasnya.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait