SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Program Studi Ilmu Lingkungan dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan kegiatan Bedah Buku untuk memeringati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April. Bedah buku menampilkan karya-karya terbaru dari ahli lingkungan terkemuka, Prof Sudharto P Hadi, PhD.
Prof Dharto, sapaanya, merilis dua buku. Pertama, berjudul Manajemen Lingkungan Bagian Keempat. Buku ini merupakan kelanjutan dari seri Manajemen Lingkungan yang telah meraih banyak apresiasi sebelumnya.
Sedangkan, buku kedua berjudul Bisnis Berkelanjutan: Teori dan Implementasi. Sebuah karya kolaboratif yang menggabungkan keahlian Prof Dharto dengan Prof Bulan Prabawani, Dosen FISIP Undip dengan kepakaran di bidang Bisnis Berkelanjutan.
Kegiatan Bedah Buku ini bukan hanya presentasi buku-buku baru, tetapi juga merupakan kesempatan untuk menjelajahi berbagai konsep dan praktik terbaru dalam pengelolaan lingkungan dan bisnis yang berkelanjutan.
"Dua buku itu ceritanya pesan, kalau buku Manajemen Lingkungan bagaimana mengintegrasikan aspek lingkungan dalam kebijakan publik. Kalau bisnis berkelanjutan bagaimana mengintegrasikan aspek lingkungan dalam kebijakan perusahaan," jelas Dharto.
Muaranya, sambung dia, publik maupun privat perlu melakukan pembangunan berkelanjutan regeneratif. Yakni, pembangunan yang memberikan manfaat kepada banyak orang sekaligus menyembuhkan luka bumi mengingat sudah rusak dan rapuh.
"Ketika mengatasi banjir, maka, infrastruktur boleh, tapi lebih baik memikirkan bagaimana misalnya dengan mangrove. Mangrove punya kemanfaatan menangkal gelombang, menjadi tempat biota air, memberikan pekerjaan dan penghasilan bagi masyarakat," terangnya.
Dia melanjutkan, perusahaan juga perlu mengendalikan dampak lingkungan dalam menjalankan bisnisnya. Di sisi lain, menumbuhkan lapangan pekerjaan dan penghasilan bagi masyarakat.
Prof Bulan Prabawani menambahkan, bisnis dan lingkungan berkaitan erat. Bisnis memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan pemenuhan konsumsi. Namun, di sisi lain, ada banyak negatif yang ditimbulkan. Maka, bisnis berkelanjutan menjadi sebuah transformasi bisnis.
"Yang tadinya konvensional berorientasi profit maka sekarang harus memperhatikan harmony with nature," ucapnya.
Adapun acara bedah buku diselenggarakan di Ruang PKM Kampus Fisip Undip pada 26 April 2024 yang dihadiri oleh para relasi dari Dewan Pertimbangan Proper (Program Peringkat Penilaian Kinerja Perusahaan) Kementerian Lingkungan Hidup, serta perwakilan dari berbagai instansi.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait