PACITAN, iNewsJoglosemar.id - Kehadiran Museum Song Terus menambah keberagaman pariwisata di Pacitan, Jawa Timur. Kini, pilihan destinasi wisata di Pacitan tidak hanya terbatas pada wisata alam rekreatif, tetapi juga melibatkan aspek edukatif.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, Rahmad Adi Mandego, menyatakan bahwa kehadiran Museum Song Terus menambah warna baru dalam pariwisata di Pacitan.
"Museum Song Terus bisa menjadi opsi bagi teman-teman pelaku wisata untuk menawarkan pilihan wisata kepada para tamu mereka,” katanya saat Gala Dinner Temu Publik Vol. 2 di Museum Song Terus, pada Kamis (25/7/2024).
“Jadi ke Pacitan itu tidak hanya mengunjungi goa dan pantai. Sekarang ada opsi baru, salah satunya Museum Song Terus sebagai museum edukatif di Pacitan," lanjutnya.
Ia menyambut baik acara Temu Publik Vol. 2 yang diikuti sejumlah pelaku bisnis pariwisata dari Pacitan, Solo, dan Gunungkidul, sebagai ajang untuk membangun kerja sama antar-pelaku wisata. Ke depan, ia berharap jejaring yang terjalin akan memberikan hasil positif.
Perwakilan dari Indonesian Heritage Agency (IHA)/Museum dan Cagar Budaya (MCB), Rizki Ayu Ramadhana, dalam paparannya menjelaskan bahwa Museum Song Terus, sebagai salah satu museum yang dikelola IHA, saat ini membuka kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku bisnis pariwisata.
"Misi kami adalah menjadikan museum dan cagar budaya yang kurang inklusif menjadi lebih inklusif dan dikenal oleh publik. Salah satunya adalah Museum Song Terus yang kini resmi bisa bekerja sama dengan pelaku wisata," ujar Rizki.
Sementara itu, Hasto Hidayatullah dari ASITA Jawa Timur mengapresiasi berbagai fasilitas di Museum Song Terus, mulai dari ruang pamer hingga ruang publik yang dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak.
"Fasilitas di Museum Song Terus sangat berpotensi untuk dikembangkan bersama agensi travel dan pelaku bisnis wisata lainnya," kata Hasto.
Penanggung Jawab Unit Museum Song Terus, Albertus Nikko Suko Dwiyanto, menyatakan bahwa museum ini tidak hanya bisa digunakan untuk kunjungan ke ruang pamer, tetapi juga ruang terbuka, ampiteater, dan auditorium. "Berbagai fasilitas ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, komunitas, dan pelaku wisata," jelas Nikko.
Museum Song Terus adalah museum edukatif yang dibuka untuk umum sejak Oktober 2022. Museum ini berfokus pada perjalanan manusia, kebudayaan, dan lingkungan alam di Gunung Sewu sejak zaman prasejarah.
Saat ini, Museum Song Terus masih menerapkan harga tiket masuk (HTM) gratis bagi seluruh pengunjung. Mulai bulan Agustus mendatang, pengelola museum akan memberlakukan tiket berbayar yang akan segera diumumkan besarannya.
Dalam kegiatan lanjutan Temu Publik Vol. 3 pada Jumat (26/7/2024), yang mengangkat tema "Aktivasi Ruang Publik Museum Song Terus", Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, Budiyanto, menyatakan bahwa Museum Song Terus menjadi sumber ilmu dan tempat untuk mengenal masa lalu, menunjukkan bahwa kita memiliki kebudayaan yang luar biasa.
"Investasi museum ini besar, jadi harus dimanfaatkan untuk edukasi. Harapannya, anak-anak dari Pacitan bisa menjadi peneliti di daerahnya sendiri, menjadi profesor. Mari menyebarkan informasi dari Museum Song Terus ini di media sosial. Dengan informasi yang tersebar, museum edukatif ini akan dikenal lebih luas. Kami berharap guru dan sekolah dapat mengembangkan materi pembelajaran yang relevan dengan museum," ujar Budiyanto.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait