Inisiatif PAR NU Wonosari ini didukung oleh berbagai bentuk kontribusi dari warga. Mereka melakukan pembelian kupon ambulans, hingga terkumpul jutaan rupiah sebagai pembayaran di muka. Selanjutnya, pembayaran angsuran bulanan mobil dilakukan oleh donatur.
“Setelah cukup untuk DP (down payment) mobil, dana dari penjualan kupon donasi kami belikan mobil beserta perlengkapan ambulans, yang penting bisa dimanfaatkan dulu,” ungkap Jamal.
Untuk memastikan ambulans dapat beroperasi dengan baik, pengurus NU Wonosari juga menyiapkan pelatihan khusus bagi pengemudi, yang melibatkan perwakilan dari setiap Rukun Tetangga (RT). Pelatihan ini penting agar para pengemudi dapat menghadapi situasi darurat dengan profesionalisme dan efisiensi, sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
Kaleng Donasi
Selain mekanisme penjualan kupon untuk pengadaan ambulans, PAR NU Wonosari saat ini juga membagikan kaleng donasi kepada warga. Kaleng-kaleng ini dirancang untuk mengumpulkan dana secara terus-menerus, agar bisa membantu warga yang membutuhkan serta mendukung berbagai kegiatan sosial lainnya.
"Kaleng donasi ini menjadi simbol gotong royong, di mana setiap orang bisa berkontribusi, sekecil apapun itu, untuk membantu sesama," jelas Lutfi.
Pemanfaatan kaleng donasi tersebut seperti penyaluran bantuan sosial berupa paket sembako kepada warga kurang mampu ketika peluncuran mobil ambulans. Dengan beberapa inisiatif ini, PAR NU Wonosari Ngaliyan tidak hanya memperlihatkan kekuatan organisasi di tingkat akar rumput, tetapi juga merespons langsung terhadap kebutuhan mendesak masyarakat saat ini.
"Kami ingin ikhtiar ini dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan," pungkasnya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait