SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID - Kasus perampokan mobil di Kabupaten Semarang mengungkap modus baru dalam kejahatan. Pelaku menggunakan platform jual beli online untuk memperdaya korban sebelum merampas kendaraan mereka.
Korban, Cecep Sobana, awalnya mengiklankan mobil Toyota Camry miliknya di Facebook. Ia kemudian dihubungi oleh seseorang yang tertarik membeli mobil tersebut.
Pelaku berusaha meyakinkan korban dengan melakukan komunikasi intensif. Mereka bahkan mengirim uang muka sebesar Rp1 juta sebagai tanda jadi, agar korban percaya dan mau mengantar mobil.
Pertemuan pun disepakati di Salatiga pada Minggu (9/2) dini hari. Korban mengutus empat orang karyawannya untuk membawa mobil ke lokasi tersebut.
Sesampainya di lokasi, pelaku mengajak korban menuju Desa Kebowan, Suruh, dengan alasan ingin mengambil uang tunai untuk pembayaran. Korban pun mengikuti tanpa curiga.
Namun, sesampainya di tempat yang sepi, korban justru dikepung oleh empat orang pelaku bersenjata. Mereka membawa golok dan benda yang diduga senjata api untuk mengintimidasi korban.
Setelah berhasil merampas mobil korban, pelaku melarikan diri. Korban pun segera melapor ke polisi, yang langsung bergerak melakukan penyelidikan.
Modus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam transaksi jual beli online. Dir Reskrimum Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio menegaskan agar masyarakat selalu waspada dan melakukan transaksi di tempat yang aman.
"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam jual beli online. Jika ada indikasi mencurigakan, segera laporkan kepada kepolisian," ujar Kombes Pol Dwi Subagio.
Saat ini, polisi masih mendalami keterlibatan pelaku lainnya dan menyelidiki apakah modus serupa pernah digunakan dalam kejahatan lain.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait
