Gerilya Hijau Brigadir Sufiana, Perang Melawan Kelaparan dari Pekarangan Rumah

Taufik Budi
Gerilya Hijau Brigadir Sufiana, Perang Melawan Kelaparan dari Pekarangan Rumah (Brigadir Sufiana)

Posyandu Akbar

Sulastri (43), salah satu peserta program, mengaku pengeluaran rumah tangganya untuk sayuran berkurang signifikan. Ibu dua anak itu mampu memenuhi 30-70% kebutuhan sayuran harian dari pekarangan sendiri.

"Bisa menghemat sampai Rp150.000 per bulan," ujarnya sambil memetik kangkung di pekarangannya.

Hingga, ibu-ibu sepakat membentuk wadah berupa Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk memudahkan mereka mengikuti berbagai pelatihan pertanian. Mereka rutin berkumpul untuk menggagas pelatihan maupun mengedukasi warga lainnya bercocok tanam di pekarangan rumah.

“Kami sepakat membentuk KWT Makmur, dan saya mendapat tanggung jawab sebagai ketuanya. (KWT) baru terbentuk sekitar 7 bulan lalu,” katanya.

Kelompok ini aktif menanam berbagai tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, dan kacang panjang di pekarangan rumah masing-masing. Kegiatan ini memberikan dampak nyata bagi ekonomi keluarga.

“Sekarang ini kalau masak tinggal petik dari halaman. Kalau berlebih, kami jual ke pengepul yang sering datang,” ujarnya.

Sebagai seorang petani yang terbiasa ke sawah setiap hari, Sulatri juga menularkan semangat bertani kepada anak-anaknya. Di lahan belakang rumah seluas 2.000 meter, ia menanam sayur untuk mendukung ketahanan pangan keluarga.

“Kami rencana mau tanam cabai lagi karena harganya bagus. Ketahanan pangan seperti ini memang bagus dan bisa dimulai dari rumah, maka harus dijaga bersama. Anak-anak harus diajari,” terangnya.

Semangat gotong royong tumbuh bersama aktivitas pertanian ini. Suasana kampung kini jauh lebih ramai, terutama saat Posyandu Akbar yang digelar tiga bulan sekali. Kolaborasi dengan Posyandu menjadi kunci keberhasilan program dalam aspek kesehatan masyarakat.

Warga tak hanya mengajak anak balita maupun lansia ke Posyandu, tetapi juga saling bertukar sayuran dan hasil pertanian. Selan itu, hasil panen yang berlebih disalurkan untuk makanan tambahan balita dan lansia di Posyandu setempat.

"Kunjungan ke Posyandu setiap bulan naik sekira 30% sejak ada program bagi-bagi sayur ini. Kalau yang tiap tiga bulan itu lebih ramai lagi, karena kami juga ada pameran UMKM dan hasil pertanian," kata seorang warga bernama Rukini.

Editor : Enih Nurhaeni

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network