Kapolda berharap event ini menjadi contoh bagi daerah lain dalam menciptakan ruang positif bagi generasi muda.
“Saya percaya olahraga adalah sarana yang efektif untuk membangun solidaritas dan menjauhkan pemuda dari hal-hal negatif,” tegasnya.
Ketua Panitia AKBP Johan Nanuru mengatakan bahwa ajang ini tidak sekadar hiburan atau kompetisi, namun menjadi bagian penting dari pembinaan karakter dan pencarian bibit atlet berbakat.
“Melalui ajang ini kami berharap nilai-nilai positif dapat tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat. Kami sadar betul bahwa olahraga tinju khususnya street boxing seringkali dipandang sebagai stigma negatif. Namun melalui acara ini kami bertujuan untuk menunjukkan bahwa dengan manajemen yang baik, aturan yang jelas, dan semangat sportivitas yang tinggi, street boxing dapat menjadi ajang yang positif, aman, dan bahkan mampu melahirkan bibit-bibit atlet berprestasi,” ujar Johan.
Dalam pertandingan yang menggunakan sistem single elimination, setiap partai berlangsung tiga ronde. Untuk kelas utama durasi tiap ronde tiga menit, sementara kelas tambahan berdurasi dua menit per ronde.
Seluruh peserta bertanding memperebutkan Piala Kapolda Jateng, piagam penghargaan, medali, serta uang pembinaan. Seluruh peserta juga mendapatkan hadiah hiburan sebagai bentuk apresiasi.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait