Ia mengingatkan bahwa Jawa Tengah meski dikenal sebagai daerah yang toleran, tetap memiliki dinamika sosial yang harus terus dipantau agar tidak berkembang menjadi konflik horizontal.
“Tiga pilar antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah harus menjadi garda terdepan dalam mencegah konflik dan menjaga ketertiban masyarakat,” katanya.
Dalam paparannya, Kabinda Jawa Tengah Brigjen Pol Harseno menekankan pentingnya deteksi dini sebagai kunci utama pencegahan konflik. Ia mengingatkan bahwa banyak konflik besar diawali dari persoalan kecil yang tidak segera ditangani.
“Setiap konflik yang terjadi pasti diawali oleh serangkaian peristiwa. Dengan deteksi dini yang baik, kita dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi situasi yang berpotensi menjadi ancaman aktual,” jelasnya.
Ia juga menyoroti peran media sosial sebagai pemicu konflik baru yang perlu diawasi. Menurutnya, sekecil apa pun potensi kerawanan harus segera direspons sebelum membesar.
Dengan digelarnya Rakor ini, Polda Jawa Tengah berharap terbangun kerja sama solid antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga ketertiban, menciptakan keamanan, dan mewujudkan perdamaian di seluruh pelosok Jawa Tengah.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait